Suara.com - Video percakapan antara Taliban di sebuah wawancara viral di media sosial setelah mereka menganggap wanita tak berhijab seperti irisan melon.
Video yang beredar luas di media sosial tersebut menunjukkan ketika seorang perwakilan Taliban sedang menghadiri sebuah sesi wawancara.
Dalam video tersebut, pejabat Taliban itu membandingkan wanita yang tidak mengenakan jilbab sama seperti sebuah irisan melon. Ia menyatakan bahwa tidak ada yang mau membeli irisan melon.
Sejak Taliban mengambil alih Afghanistan, perempuan diwajibkan untuk memakai pakaian yang sangat tertutup seperti burqa di tempat umum.
Baca Juga: Bandara Kabul Kembali Operasikan Penerbangan Komersial
Sementara bagi perempuan Afghanistan yang sedang kuliah di universitas swasta, Taliban memerintahkan untuk mengenakan jubah dan niqab.
Video tersebut juga diunggah oleh seorang jurnalis BBC Zia Shahreyar dan menuliskan, "Seorang pejabat Taliban dalam sebuah wawancara di Kabul tentang pentingnya Hijab: Apakah Anda membeli irisan melon atau melon utuh. Tentu saja yang utuh. Wanita tanpa hijab itu seperti irisan melon."
Video itu langsung viral dan mengundang komentar dari warganet. Banyak yang terkejut akan perumpamaan dan mengecam pernyataan tersebut.
"Saya tidak percaya bahwa sandiwara misoginis ini tidak menciptakan kemarahan besar-besaran dan dunia sibuk melegitimasi kelompok Teror ini. Seorang wanita adalah manusia yang bebas," tulis seorang warganet.
"Tapi mengapa Anda ingin membeli wanita?" balas warganet lainnya.
Baca Juga: Dua Wartawan Dipukuli dalam Tahanan Usai Liput Demo di Kabul
"Mungkin ini hal terbodoh yang saya dengar dalam sebulan terakhir. Dan masuk dalam daftar yang teratas," timpal warganet lainnya.
Sejak Taliban mengambil alih kendali Afghanistan pada 15 Agustus 2021, kepanikan dan ketakutan telah mencengkeram warga, terutama perempuan.
Menyadur India Today Sabtu (10/9/2021) juru bicara Taliban mengatakan pada Jumat (9/9/2021) bahwa wanita dilarang ikut olahraga kriket dan lainnya.
Kelompok teror itu mengatakan Islam dan Imarah Islam tidak mengizinkan wanita untuk ikut olahraga yang mereka bisa menjadi tonton.
"Dalam kriket, mereka mungkin menghadapi situasi di mana wajah dan tubuh mereka tidak tertutup. Islam tidak mengizinkan perempuan terlihat seperti ini," kata Ahmadullah Wasiq, wakil kepala komisi kebudayaan Taliban.
Larangan tersebut muncul meskipun Taliban pada awalnya mengumbar janji dan meyakinkan bahwa perempuan akan diberikan hak-haknya.