Suara.com - Sekitar 150 orang Afghanistan berkewarganegaraan ganda meninggalkan Afghanistan menuju Amerika Serikat (AS) dengan penerbangan Qatar Airways pada Kamis (9/9/2021) waktu setempat.
Pesawat berangkat dari Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul dan awalnya mereka akan tiba di ibu kota Qatar, Doha, menurut Abdul Hadi Hamdarda, seorang pejabat Taliban di bandara.
Hanya penumpang dengan paspor asing dan dokumen perjalanan yang sah yang diizinkan naik ke pesawat, kata Hamdarda kepada Anadolu Agency.
Ini adalah penerbangan pertama yang meninggalkan Kabul sejak negara-negara asing, termasuk AS, menyelesaikan misi evakuasi yang diluncurkan setelah Taliban menyelesaikan pengambilalihan kekuasaan pada 15 Agustus.
Baca Juga: Liput Demonstrasi di Kabul, 2 Wartawan Afghanistan Ditahan dan Dipukuli Kelompok Taliban
Sejak Taliban menguasai Afghanistan, Kabul telah dipenuhi oleh orang-orang yang mencari jalan keluar dari negara itu, banyak dari mereka adalah warga sipil yang bekerja dengan pasukan atau kelompok asing dan sekarang takut akan pembalasan dari Taliban.
Tiba di bandara pada Kamis pagi, tiga pemuda – dua dari provinsi Uruzgan tengah dan satu dari Kunduz di utara – mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa mereka akan naik pesawat menuju AS.
Ezzda, yang berasal dari Kunduz, mengatakan dia bekerja di sebuah perusahaan Amerika dan menunjukkan dokumen resminya, yang menurutnya memenuhi syarat untuk dipindahkan ke AS.
Nasrullah dan Samiullah, dua bersaudara, juga memiliki dokumen yang membuktikan bahwa mereka bekerja sebagai penerjemah untuk AS. (Sumber: Kantor Berita Anadolu)
Baca Juga: Muncul FPI Baru, Ali Ngabalin Tuding Tetap Pendukung Taliban