PNS Pemalak Rombongan Vaksinasi Tak Dipecat, Ini Penjelasan Dishub DKI

Rabu, 08 September 2021 | 13:55 WIB
PNS Pemalak Rombongan Vaksinasi Tak Dipecat, Ini Penjelasan Dishub DKI
Ilustrasi petugas Dishub saat menjaga pos penyekatan PPKM di kawasan Lenteng Agung. (Suara.com/Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta membenarkan ada dua orang petugasnya melakukan pemerasan ke rombongan warga yang hendak melakukan vaksinasi. Kedua petugas berinisial SG dan S itu kini telah disanksi.

Wakil Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Chaidir menjelaskan kedua petugas itu telah menjalani berita acara pemeriksaan (BAP). SG dan S disebutnya merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat.

"Oknum tersebut statusnya adalah PNS. Dalam pangkat masih golongan 2. Setelah dilakukan pemeriksaan, yang bersangkutan terbukti melakukan tindakan pemerasan kepada supir bus," ujar Chaidir saat dikonfirmasi, Rabu (8/9/2021).

Petugas SG disebut Chaidir adalah orang yang melakukan pemerasan. Sementara S terlibat secara tidak langsung dan menerima uang dari SG.

Baca Juga: Ini Capaian Vaksinasi di Kota Balikpapan, Herd Immunity Segera Digapai?

Karena kesalahannya itu, maka kedua petugas tersebut dijatuhi sanksi sedang. Keduanya dibebastugaskan selama satu tahun penuh dan mendapatkan hukuman lainnya sesuai Peraturan Pemerintah nomor 52 tahun 2010 tentang hukuman disiplin PNS.

"Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun dan tidak diberikan TKD 100 persen, diberikan pemotongan TKD 30 persen selama kurang lebih 9 bulan," tuturnya.

"Yang bersangkutan dibebaskan tugasnya yang sehari-hari mengatur lalin di jalan, maka akan ditarik ke belakang atau ke dalam pembinaan, ke tugas yang lain yang sifatnya tidak strategis selama 1 tahun," tambahnya menjelaskan.

Chaidir menjelaskan, pihaknya memutuskan tidak memecat kedua petugas itu karena statusnya sebagai PNS. Keduanya akan menjalani pembinaan dan jika mengulangi kesalahan yang sama maka akan langsung dipecat.

"Kalau PNS gitu ada aturannya. Beda dengan PJLP, kalau PJLP Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP) langsung putus hubungan," pungkasnya.

Baca Juga: Capaian Vaksin Pelajar Sudah 80 Persen Lebih, Disdikpora Kulon Progo Siap Sambut PTM SMP

Dipalak Petugas Dishub

Diberitakan sebelumnya, rombongan warga yang hendak melakukan vaksinasi Covid-19 mendapatkan kejadian tak mengenakan. Mereka dicegat oleh oknum petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan bahkan dipalak.

Hal ini dikatakan oleh Ketua Forum Warga Jakarta (Fakta) Azas Tigor Nainggolan. Dia mengaku mengetahui hal ini setelah mendapatkan laporan dari anggota Fakta lainnya yang ada di lokasi.

Berdasarkan laporan anggotanya itu, Tigor menyebut saat itu rombongan bus warga ingin melakukan vaksinasi di Sentra Vaksin di Sheraton Media Hotel jln Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

"Pagi tadi warga berangkat dari Kampung Penas, Jakarta Timur. Tapi sial bus rombongan warga distop oleh beberapa petugas dishub Jakarta sekitar jam 09.08 wib di depan ITC Cempaka Mas," ujar Tigor dalam keterangan tertulis, Selasa (7/9/2021).

Menurut Tigor, petugas itu menyetop paksa bus tersebut. Kedua petugas saat itu berbicara dengan sopir dan meminta uang Rp 500 ribu.

Jika tidak memberikannya, maka mereka akan menarik bus tersebut.

"Akhirnya kedua petugas memaksa dan sopir memberikan uang Rp 500.000 baru mereka pergi meninggalkan rombongan kami," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI