Suara.com - Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Syaiful Huda memberikan apresiasi kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali dan jajarannya atas prestasi yang diraih atlet paragames di ajang Paralimpiade Tokyo 2020 dengan torehan 9 medali.
"Kami mengapresiasi setinggi-tingginya kepada pak Menpora dan seluruh jajaran atas pencapaian Paralimpiade 2020. Tadi bapak menteri bercerita, jam 4 pagi menjemput para atlet kita yang sudah memenangkan medali emas, medali perak dan medali perunggu dalam laga Paralimpiade di Tokyo. Sekali lagi kita apresiasi setinggi-tingginya kami sampaikan atas capaian yang luar biasa," ujar Syaiful Huda saat melakukan rapat kerja dengan Menpora di gedung Nusantara II, Senayan Jakarta Pusat, Selasa (6/9/2021).
Selain itu, Syaiful juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada para atlet yang sudah bertanding secara maksimal sehingga dapat meraih prestasi di ajang olahraga multi event tertimggi di dunia tersebut.
"Semoga bonusnya lancar dan langsung bisa ditransfer ke seluruh para pemain atlet kita. Sekali lagi ucapan terimakasih pak menteri dan seluruh jajaran yang sudah luar biasa untuk memenangkan kompetisi dalam Paralimpiade ini," ucapnya.
Baca Juga: Logo dan Tema Haornas 2021, Langsung dari Situs Resmi Kemenpora!
Disamping itu, Syaiful Huda juga berharap Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-38 pada tanggal 9 September 2021 ini dapat dimanfaatkan oleh Kemenpora sebagai momentum meningkatkan imun masyarakat di tengah pandemi.
"Semoga momentum ini bisa dimanfaatkan sepenuhnya oleh Pak Menteri beserta seluruh jajaran untuk menjadikan Haornas ini sebagai momentum bahwa dalam masa pandemi covid ini, yang terbaik adalah meningkatkan imun. Dan cara meningkatkan imun yang terbaik adalah berolahraga. Semoga campaign Haornas menjadi medium bagi tema-tema Kemenpora menyampaikan kepada seluruh masyarakat yang ada di Indonesia," harapnya.
Selain Syaiful Huda, hampir semua fraksi secara bergantian menyampaikan apresiasi atas capaian Menpora dan atlet di Paralimpiade. Salah satunya anggota F PDIP Putra Nababan.
"Selamat atas prestasi yang diraih atlet kita," ucapnya.
"Saya ucapkanatas perolehan medali di Paralimpiade yang baru saja selesai, luar biasa. Saya merasa bahwa prestasi itu tidak bisa dicapai kalau menterinya bukan pak menteri yang sekarang," ucap Wakil Ketua Komisi X, Agustina Wilujeng.
Baca Juga: Mendikbudristek Nadiem Cabut Dana BOS untuk Sekolah, Gus Muhaimin: Batalkan!
Pasalnya, menurut dia baru di era Amali, Indoneia meraih prestasi luar biasa, padahal sebelum-sebelumnya Indonesia sudah mengikuti berbagai kompetisi internasional baik olimpiade maupun paralimoiade.
"Selama ini sulit mendapatkan prestasi karena alasannya keterbatasan anggaran keterbatasan kewenangan, tapi di tangan pak Menpora yang satu ini (Zainudin Amali) ya itu menjadi tantangan. Tapi Menpora ini semua dicari solusinya," tukasnya.
Dalam kesempatan ini, Amali mengucapkan terimakasih atas apresiasi yang disampaikan kepada pihaknya tersebut. "Terimkasih atas apresiasi yang telah diberikan atas keberhasilan kontingen Indonesia dalam paralimpiade Tokyo 2020," pungkasnya.
Amali menjelaskan, kontingen Paralimpiade 2020 berhasil meraih 9 medali dengan rincian 2 medali emas, 3 perak dan 4 perunggu.
"Ini loncatan yang sangat luar biasa karena pada saat paralimpiade di Rio de Janeiro tahun 2016 pertama kita hanya mengirimkan 9 atlet. Kalau yang sekarang 23 atlet yang lolos kualifikasi. Rio de Janeiro 2016 peringkat kita 76 sekarang peringkat kita langsung melonjak ke-43 Walaupun sebenarnya di dalam target kami di dalam Desain Besar Olahraga Nasional kami itu masih mentargetkan posisi 60 ranking dunia," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Amali juga menjelaskan bahwa para atlet NPC tersebut ditempatkan Pelatnas di Solo, Jawa Tengah. Pemilihan Solo dikarenakan ada Rumah Sakit Dr. Soeharso.
"Rumah Sakit Dr. Soeharso itu salah satu tugasnya dan menangani kaum difabel dan hal-hal yang berurusan dengan cedera. D2ngan recovery dan lain sebagainya sangat cocok untuk atlet-atlet paragames kita. Pilihan akhirnya kami menempatkan mereka di Solo," ucapnya.
Selain itu, para atlet dan NPC mendapatkan dukungan penuh dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo terutama terkait dengan sport science.
"Jadi para atlet paragames kita ini mereka benar-benar sudah menggunakan sport science dan disupport penuh oleh UNS," jelasnya.
Disamping itu, atlet paragames di tempatkan di Pelatnas di Solo, atas komitmen pemerintah dalam DBON yang tidak membedakan atlet difabel dengan atlet yang non difabel.
"Semua kami fasilitasi, semua kebutuhan mereka mereka try out, mereka akan ikut kualifikasi dan lain sebagainya itu dilayani, difasilitasi oleh pemerintah sama persis bahkan mungkin lebih karena tentu ada kebutuhan-kebutuhan khusus mereka," pungkasnya.