Bandara Kabul Masih Berbenah, Qatar dan Turki Buka Peluang Kerja Sama

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 07 September 2021 | 23:16 WIB
Bandara Kabul Masih Berbenah, Qatar dan Turki Buka Peluang Kerja Sama
Anjing-anjing terlantar dan berkeliaran di Bandara Internasional Kabul.[Twitter/Al Araby]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Kabul masih belum bisa digunakan untuk penerbangan komersial, pasca kerusakan yang terjadi usai pemerintah Amerika Serikat menarik tentaranya dari Afghanistan.

Meski begitu, pemerintah Qatar dan Turki diketahui tengah berupaya menjalin hubungan kerja sama dengan Taliban, untuk memulihkan penerbangan penumpang.

Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan kedua negara memiliki tim teknis di bandara, dan Qatar mencarter penerbangan kemanusiaan setiap hari menyusul penarikan pasukan AS seminggu yang lalu.

"Kami berharap dalam beberapa hari ke depan kami dapat mencapai tingkat di mana bandara beroperasi untuk penumpang dan juga untuk bantuan kemanusiaan," kata Sheikh Mohammed pada konferensi pers bersama di Doha, Selasa, bersama Menlu Amerika Serikat Antony Blinken, dilansir ANTARA.

Video Taliban berseragam militer AS mengusai bandara Kabul.[Twitter]
Video Taliban berseragam militer AS mengusai bandara Kabul.[Twitter]

Kerusakan pada landasan pacu, menara, dan terminal bandara, perlu diperbaiki sebelum penerbangan sipil dapat dilanjutkan, kata Turki.

"Karena kerusakan tersebut, pilot yang terbang masuk dan keluar bandara beroperasi dalam mode terbang seperti yang Anda lihat," ujar Menlu Turki Mevlut Cavusoglu pada Selasa.

Dia mengatakan kepada saluran televisi Turki NTV bahwa Turki dan Qatar bekerja untuk memastikan bahwa penerbangan kemanusiaan dan komersial dapat beroperasi.

"Untuk kedua hal tersebut, kriteria yang paling penting adalah keamanan," ujar dia.

Turki mengatakan ingin memberikan keamanan di dalam bandara untuk melindungi setiap tim Turki yang ditempatkan di sana dan menjaga operasi, tetapi Taliban bersikeras tidak boleh ada pasukan asing yang hadir.

Cavusoglu menyarankan tugas itu dapat diberikan kepada perusahaan keamanan swasta.

"Di masa depan, jika semuanya kembali ke jalurnya di Afghanistan dan kekhawatiran keamanan dicabut, pasukan Afghanistan dapat melakukan ini. Tetapi saat ini, tidak ada yang yakin. Tidak ada kepercayaan diri," ujar dia.

Cavusoglu mengatakan delegasi awal yang terdiri dari 19 teknisi Turki sedang bekerja di bandara Kabul dengan tim Qatar. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI