Pakai Rok Tak Sesuai Seragam, Remaja Ini Dikeluarkan dari Sekolah

Selasa, 07 September 2021 | 21:36 WIB
Pakai Rok Tak Sesuai Seragam, Remaja Ini Dikeluarkan dari Sekolah
Ilustrasi rok. (Pixabay/StockSnap)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang gadis berumur 12 tahun bernama Shylah dikeluarkan dari sekolah hanya karena memakai rok yang tak sesuai dengan seragam.

Ibu Shylah, Daisy Johnson sudah menghabiskan sepanjang musim panas untuk mencari rok lipit yang cocok untuk anaknya, tapi sulit karena gadis itu memiliki pinggul lebar dan pinggang kecil.

Menyadur The Sun Selasa (7/9/2021) Shylah sudah mencoba berbagai rok dari Marks & Spencer, New Look, Next, Matalan dan Primark tapi tak ada yang cocok.

Jadi, Daisy dan pasangannya, Dharmesh Patel, memutuskan untuk mengirim putri mereka ke sekolah dengan mengenakan rok hitam polos.

Baca Juga: Nasib Siswa Beragama Baha'i, Tak Dapat Pelajaran Agama hingga Dikeluarkan dari Sekolah

Namun, Shylah dikeluarkan dari kelas di Brookvale Groby Learning Campus di Groby, Leicestershire, dan ditempatkan di ruang isolasi karena mengenakan seragam yang salah, lapor Leicestershire Live.

Ilustrasi murid-murid sekolah menggunakan komputer di dalam kelas (Shutterstock).
Ilustrasi murid pakai seragam di dalam kelas (Shutterstock).

Setelah kejadian itu, Daisy menuduh sekolah mendiskriminasi putrinya karena bentuk tubuh.

"Dia melewatkan dua tes minggu ini karena tidak dapat mengikuti pendidikan penuh waktu, semua karena roknya tidak memiliki lipatan," ujar Daisy.

"Dia didiskriminasi, sungguh, karena dia tidak memiliki bentuk tubuh untuk kebijakan seragam mereka. Sekolah bahkan memberi kami salah satu rok untuk dipakai dan itu sama sekali tidak pas di pinggangnya."

Menurut Daisy, pihak sekolah mengatakan jika mereka membiarkan Shylah memakai rok hitam polos, murid lain akan menggunakannya sebagai alasan untuk memakainya juga.

Baca Juga: Siswi SMA Hina Palestina Dikeluarkan dari Sekolah, KPAI Buka Suara

Banyak sekolah di Jepang menerapkan aturan ketat terkait pelarangan warna rambut. [AFP/Toru Yamanaka]
Ilustrasi siswa pakai seragam. [AFP/Toru Yamanaka]

"Tapi bukan itu masalahnya, mereka harus dihukum karena melanggar kebijakan seragam dengan sukarela, Shylah melanggarnya karena dia tidak punya pilihan lain."

Kepala sekolah Will Teece pernah menawarkan untuk membantu menjahit rok untuk muridnya, tapi keluarga tidak dapat menemukan kompromi.

Dia menambahkan bahwa sekolah memiliki 1.500 siswa dan tidak ada orang lain yang memiliki masalah dengan seragam mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI