Suara.com - Lima tersangka kasus pencurian dengan kekerasan dengan modus menuduh korban mengambil telepon selular dan kendaraan motor sudah ditangkap polisi Tebet.
Kelima tersangka yaitu AAR (16) bertindak sebagai otak aksi, MRA (17) dan MR (18) berperan menodongkan pisau kepada korban. Dua tersangka lagi yaitu TM (16) dan RR (17).
Komplotan tersebut sudah beraksi sebanyak empat kali di berbagai tempat dengan modus operandi yang sama.
Barang yang mereka incar berupa handphone dan kendaraan roda dua.
Baca Juga: Video Pencuri Tertangkap Viral, Karyawan Alfamart dan Indomaret Kompak Buat Netizen Salfok
"Mereka bergerombol untuk kemudian mendatangi masyarakat yang bisa dijadikan korban yang nongkrong sendirian untuk kemudian dituduh, 'kamu yang ambil HP saya', ganti HP-mu dan motormu kemudian dibawa kabur," kata Kapolsek Tebet Komisaris Alexander Yurikho di Jakarta Selatan, hari ini.
Aksi mereka berakhir setelah Unit Reskrim Polsek Tebet mendapatkan laporan dari salah satu korban dengan inisial MAB (19).
MAB mengaku menjadi korban atas perampasan berupa telepon seluler dan kendaraan saat nongkrong di Manggarai, Jakarta Selatan.
"Tersangka awal yang kami amankan adalah tersangka 4 dan tersangka 5 yang masih di bawah umur. Dua tersangka di bawah umur ini bersama empat orang wanita yang kita yakini bersama mereka akan melakukan prostitusi," kata Alex.
Barang hasil dari curian dijual tersangka di kawasan Jatinegara, Matraman, dan Kebayoran Lama dengan rincian sepeda motor seharga Rp3.000.000 dan telepon selular senilai Rp1.000.000.
Baca Juga: Viral! Momen Pencuri Ditinggal Kabur Temannya, Endingnya Bikin Ngakak
"Mereka mengakui sendiri dan kami dapati saat proses penggeledahan, uang hasil kejahatan tersebut, sekali lagi para tersangka masih anak-anak, digunakan untuk prostitusi online," tutur Alex.
Selain menangkap tersangka, penyidik juga menyita sejumlah barang bukti berupa dua unit sepeda motor, sebilah pisau, dan satu unit handphone Asus Zenfone 3 Max Silver dengan nomor kartu ponsel.
Atas perbuatan itu, kini kelima tersangka itu dijerat Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman sembilan tujuh penjara. [Antara]