TPNPB-OPM: Kami Peringatkan Pendatang Segera Tinggalkan Wilayah Perang di Sorong

Selasa, 07 September 2021 | 13:34 WIB
TPNPB-OPM: Kami Peringatkan Pendatang Segera Tinggalkan Wilayah Perang di Sorong
TPNPB-OPM: Kami Peringatkan Pendatang Segera Tinggalkan Wilayah Perang di Sorong. TPNPB-OPM.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom melayangkan ultimatum kepada pendatang untuk segera meninggalkan wilayah perang di Sorong, Papua Barat. Sebab menurutnya perang antara pihaknya dengan aparat keamanan masih terus berlangsung.

"Kami berikan peringatan kepada masyarakat imigran orang Indonesia yang ada di wilayah perang di Kodam XVIII/Kasuari, Sorong untuk segera tinggalkan wilayah itu dan pindah ke kota Sorong. Di wilayah itu perang tidak akan berhenti," kata Sebby dalam video yang diterima Suara.com, Selasa (7/9/2021).

Sebby juga kembali meminta kepada pemerintah dan TNI-Polri untuk segera menghentikan operasi militer di wilayah pemukiman warga. Ia menyebut kalau pasukan TNI-Polri di sana telah membakar rumah-rumah warga.

Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom saat membuat pernyataan melalui kiriman video. (dok Sebby Sambom)
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom saat membuat pernyataan melalui kiriman video. (dok Sebby Sambom)

"Kami terima laporan membakar rumah-rumah masyarakat itu tindakan yang tidak benar, itu tindakan melanggar hukum, itu tindakan terorisme, tindakan kriminal. Oleh karena itu kami minta untuk segera hentikan," ujarnya.

Baca Juga: OPM Beri Peringatan Keras ke Jokowi, Pakar: Harus Segera Direspon

Di samping itu, TPNPB-OPM juga menegaskan kalau baku tembak yang terjadi pada 6 September 2021 lalu itu murni dilakukan oleh pasukannya. Sebby membantah kalau baku tembak itu dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Hari ini pukul 11 waktu Papua saya terima laporan langsung dari komandan operasi mengatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan tersebut."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI