"Ini lebih baik daripada banyak makanan yang saya makan saat menghabiskan 18 bulan di negara Anda melakukan apa yang tidak Anda lakukan," tulis seorang veteran AS.
Komentator Partai Republik Amy Tarkanian juga mengomentari tweet Ahmadi dan menyindir unggahannya di media sosial.
"Saya tidak dapat menghubungi seorang veteran tunawisma untuk menanyakan bagaimana mereka menyukai makanan gratis dan perumahan gratis karena mereka tidak mendapatkan barang-barang itu. Mereka juga tidak memiliki iPhone." tulisnya.
Bahkan beberapa warganet meminta Ahmadi meninggalkan AS dan kembali ke Afghanistan jika dia tidak puas dengan kualitas makanan di Fort Bliss.
Berbicara kepada The Independent, Ahmadi mengatakan bahwa postingannya tersebut bukan bentuk keluhan, namun menggambarkan situasi pengungsi Afghanistan.
"Inti dari tweet itu bukanlah … untuk mengeluh," buka peraih beasiswa 28 tahun tersebut kepada The Independent.
"Saya baru saja menggambarkan situasi pengungsi Afghanistan yang berada dalam situasi yang tidak pernah mereka inginkan," sambungnya.
Beberapa pengguna Twitter juga memberikan dukungannya dan mengatakan bahwa mereka mengerti apa yang dia alami.
"Saya terpaksa melarikan diri dari Afghanistan ... jika saya memiliki lebih banyak ruang (di Twitter), saya akan menambahkan lebih banyak penjelasan - karena saya ingin mengatakan bahwa ini adalah kehidupan pengungsi. Dan kita harus bersabar." jelasnya.
Baca Juga: Taliban dan NU secara Aqidah-Syariah Sama, Begini Penjelasan Said Aqil
Menyadur The Independent Selasa (7/9/2021), Ahmadi sempat menjadi wartawan dan cendekiawan ketika ia hidup di Kabul, sebelum Afghanistan kembali dikuasai oleh Taliban.