Buat Terowongan di Bawah Wastafel, Enam Napi Palestina Berhasil Kabur dari Israel

Senin, 06 September 2021 | 20:07 WIB
Buat Terowongan di Bawah Wastafel, Enam Napi Palestina Berhasil Kabur dari Israel
ilustrasi penjara (pixabay.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Enam narapidana dari Palestina yang ditahan oleh Israel berhasil melarikan diri dengan cara menggali terowongan di bawah toilet.

Menyadur Alaraby Senin (6/9/2021) keenam narapidana tersebut berhasil kabur dari Penjara Gilboa yang dilengkapi keamanan tinggi.

Semua narapidana yang kabur tersebut sedang menjalani hukuman seumur hidup. Mereka kedapatan kabur pada Senin pagi dinihari waktu setempat.

Layanan Penjara Israel (IPS) mengungkapkan jika pertama kali pelarian mereka terdeteksi pada pukul 04.00 waktu setempat.

Baca Juga: Dukung Gus Miftah, Warganet Sebut Euforia Saipul Jamil Keluar Penjara Enggak Berfaedah

Petugas mendapat laporan dari petani lokal yang mengungkapkan jika mereka melihat orang misterius sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat.

IPS merilis rekaman video yang menunjukkan sebuah terowongan sempit yang digali oleh para tahanan di bawah wastafel.

IPS mengkonfirmasi bahwa salah satu dari narapidana yang kabur adalah Zakaria Zubeidi, tokok terkemuka Palestina terkemuka dari kota Jenin di Tepi Barat.

Zakaria adalah mantan kepala Brigade Martir Al-Aqsa dan merupakan salah satu tokoh terkenal di antara orang Palestina dan Israel.

Operasi pencarian besar-besaran diluncurkan yang melibatkan polisi, tentara, dan pasukan khusus, menurut sebuah pernyataan dari polisi.

Baca Juga: MENOHOK! Cinta Laura Tolak Saipul Jamil Masuk TV: Kang Cabul Bikin Korban Trauma

Israel juga menerjunkan anjing pelacak hingga peralatan udara dalam pencarian tersebut dan mendirikan pos pemeriksaan di daerah sekitarnya.

Tentara mengatakan pasukannya sudah disiapkan dan dikerahkan di Tepi Barat sebagai bagian dari operasi pencarian keenam narapidana.

Pasca insiden tersebut, IPS memindahkan sekitar 400 tahanan untuk melakukan penyelidikan bagaimana mereka bisa kabur.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menyebut pelarian itu sebagai insiden serius dan mengerahkan semua petugasnya untuk melakukan penyelidikan.

Dalam sebuah pernyataan yang dibuat tak lama setelah insiden itu, Jihad Islam menyebut pelarian itu heroik dan akan mengejutkan sistem pertahanan Israel.

"Pelarian itu membuktikan keberanian para tahanan mencapai kebebasan meskipun ada keamanan yang ketat. Ini adalah tindakan heroik dan mengesankan." jelas Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum.

Juru bicara Fatah Munir al-Jaghoub juga memuji para narapidana yang kabur dan mengatakan mereka adalah pahlawan yang menghancurkan sistem.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI