Suara.com - Kementerian Kesehatan RI menjawab politisi ucapan Partai Aksi Demokratik (DAP) Malaysia Lim Kit Siang yang meragukan penurunan kasus Covid-19 di Indonesia.
Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, penurunan kasus di Indonesia memang terjadi dan bisa dilihat dari data.
"Tentunya angka yang ada saat ini benar-benar menunjukkan penurunan laju penularan Covid-19 yang bisa kita ukur melalui penurunan kasus konfirmasi positif, keterisian tempat perawatan, kasus kematian," ujarnya.
Nadia menegaskan, ini bukan data di atas kertas semata, namun bisa dibuktikan langsung ke tempat-tempat perawatan Covid-19.
Baca Juga: Terus Berkurang, RSD Wisma Atlet Rawat 778 Pasien Covid-19, BOR Tinggal 9 Persen
"Dan ini bisa dicek langsung ke lapangan dan ke masyarakat," katanya.
Menurutnya, hal ini bisa terjadi karena kerja sama seluruh pihak dalam menjalankan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga leveling saat ini.
"Itu terjadi terutama kebijakan PPKM, tapi yang penting adalah dukungan dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, termasuk juga para ahli," ucap Nadia.
Sebelumnya, Lim Kit Siang heran dengan penurunan kasus Covid-19 di Indonesia turun lebih cepat dari Malaysia, padahal populasi mereka lebih kecil dari Indonesia.
Ia mempertanyakan, bisakah Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin melakukan hal serupa. Malaysia telah mengalami lonjakan kasus sejak bulan lalu, di mana tingkat rata-rata kasus harian lebih dari 20.000 kasus selama lebih dari empat minggu terakhir.
Baca Juga: Dokter Tidak Percaya Covid-19 di Enrekang Terancam Sanksi Pemecatan
“Bisakah menteri kesehatan yang baru, Khairy Jamaluddin, menjelaskan mengapa selama 16 hari berturut-turut, Indonesia telah mengurangi kasus baru Covid-19 hariannya menjadi kurang dari Malaysia, bahkan kurang dari setengahnya?” kata Lim dikutip dari Malay Mail.
“Ini bukan mencari-cari kesalahan tetapi mencari cara untuk meningkatkan penanganan kita terhadap pandemi Covid-19 sehingga memenangkan perang melawannya,” imbuh pemimpin Democratic Action Party (DAP) itu.
Menurut Lim, vaksinasi saja tidak akan membantu menyelesaikan masalah Covid-19 di Malaysia. Ia mencatat bahwa Malaysia saat ini menjadi salah satu negara dengan penanganan wabah virus Corona terburuk di dunia.
Kasus baru di negeri Jiran tersebut telah mencapai 572,43 per satu juta penduduk. Jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia yang 37,40 per satu juta penduduk, Filipina 126,95 per satu juta penduduk, dan Myanmar 61,27 per satu juta penduduk.