Suara.com - Bocah perempuan menjadi korban penganiayaan kedua orang tuanya sendiri. Kejadian tersebut terjadi di Gantarang Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Bocah berusia enam tahun itu mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuh korban.
Bahkan mata korban hendak dicongkel oleh kedua orang tuanya sendiri.
Dirangkum Suara.com, berikut lima fakta bocah di Gowa yang menjadi korban penganiyaan keluarga.
Baca Juga: Kejam! Satu Keluarga Cungkil Mata Anak Perempuan di Gowa
1. Pelaku Empat Orang
Dikutip dari kabarmakassar.com--jaringan Suara.com, pelaku penganiyaan tak hanya dilakukan oleh kedua orang tua.
Bocah tersebut rupanya juga dianiaya oleh dua orang lainnya.
Dari peristiwa tersebut Ajun Komisaris Polisi ini mengungkapkan bahwa ada empat pelaku yang telah diamankan yakni kedua orangtua korban dan kakek serta paman korban.
"Benar terjadi peristiwa KDRT di Tinggimoncong terhadap anak di bawah umur. Ada empat orang pelaku yang sudah diamankan," ujarnya.
Baca Juga: Geger Kabar Ada Anak Lumpuh Setelah Vaksinasi COVID-19, Benarkah?
2. Pelaku Diperiksa Kejiwaannya
Kedua orang tua yang melakukan penganiyaan kepada bocah berusia enam tahun itu menjalani pemeriksaan kejiwaan.
Orang tua korban dibawa ke Rumah Sakit Dadi untuk menjalani pemeriksaan.
Sementara itu, kakek dan pamannya diamankan di Polres Gowa.
"Dua orang pelaku sementara dilakukan pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Dadi, kalau dua orang pelaku lainya kakek dan pamannya sudah diamankan di Polres Gowa," sebutnya.
3. Hilang Kesadaran
Diceritakan, kedua orang tua korban bahkan tega hendak mencongkel mata putrinya sendiri.
Kedua orang tua disebut kehilangan kesadaran lantaran diduga menjalani ilmu hitam.
"Mungkin orangtua anak ini diluar kesadaran non medis. Jadi orangtuanya seperti memiliki ilmu hitam apa begitu," ujar Bayu.
Akibatnya mata kroban mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuhnya.
Dijelaskan, kedua orang tua melihat sesuatu di mata anaknya dan berusaha mengambil.
"Yang ini pas kami dari kuburan orangtuanya kan masih belum sadar katanya dia lihat sesuatu di mata anaknya, mereka berusaha mengambil. Mereka berempat (terduga pelaku) menganiaya korban," beber dia.
4. Korban Lain
Rupanya, terdapat korban lain sebelum peristiwa ini. Satu orang korban meninggal dunia karena dicekoki air garam 2 liter.
"Informasinya satu korban yakni kakaknya ini meninggal dunia karena dicekoki air garam 2 liter," jelas Bayu.
5. Kondisi Terkini
Saat ini, bocah perempuan tersebut sedang menjalani perawatan medis di RSUD Syekh Yusuf Gowa.
Sementara itu, polisi juga sudah memeriksa empat saksi.
Akan tetapi, tidak ditemukan barang bukti. Sebab, pelaku yang merupakan ibu korban menggunakan tangannya sendiri untuk mencongkel mata korban.
"Sudah empat saksi yang diperiksa. Barang bukti nihil, karena pelaku ibu korban sendiri pakai tangannya saat hendak mencongel mata korban," pungkasnya.