Manajer Ki Seno, Gunawan Widagdo, menjelaskan bahwa sebelumnya Ki Seno sempat melakukan olahraga dengan bersepeda pada Selasa sore sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu Ki Seno mulai merasakan lelah hingga nyeri di dada.
Sempat ditangani di UGD PKU Muhammadiyah Gamping, tetapi ketika belum membaik juga, Ki Seno langsung dipindahkan ke ICCU.
"Tapi kata dokter saat itu, penyumbatan darah sudah sampai 100 persen, artinya sudah fatal. Beliau juga sempah muntah-muntah hingga akhirnya meninggal dunia," ucapnya.
Jenazah Ki Seno dimakamkan di Makam Kampung Semaki Gede, Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Prosesi pemakaman diwarni jerit tangis histeris sinden, penabuh kendang, dan anggota tim karawitan Warga Laras lainnya.