Ki Seno mengingatkan penontonnya untuk berbicara yang sopan dan menghargai sinden. Ia menyebut sinden nya merupakan sosok seniman yang telah bekerja keras.
"Oleh, bengok oleh mas. Neng nganggo ngregani. Iki sinden seniman e, seniwati e. Kene manungsa tak jejeli cangkem e. Ngomong waton jeplak wae," semprot Ki Seno.
"(Boleh berteriak mas. Tapi harus menghargai. Ini sinden adalah seorang seniman. Sini kamu, kalau ngomong asal ku jejali mulutmu)," semprot Ki Seno.
Tak sampai disitu, Ki Seno juga mengatakan dirinya memang tidak pernah marah jika ada penonton yang meneriakinya. Namun, ia tidak terima jika teriakan itu melecehkan para pekerja seni.
"Aku nek dibengoki ora popo, asal ora merendahkan derajat seni, aku ora popo. Aku ora nesu. Neng sampeyan merendahkan derajat seni," tegas Ki Seno.
"(Aku saat diteriaki tidak masalah, selama tidak merendahkan derajat seni, aku tidak apa-apa. Aku tidak marah. Tapi kamu merendahkan derajat seni)," tegas Ki Seno.
Terakhir, Ki Seno tidak membiarkan penonton yang melecehkan sindennya pergi begitu saja. Ia meminta agar penonton itu ditahan di ruangan belakang.
Rupanya, Ki Seno berniat menegur secara langsung penonton itu. Namun, ia tetap menyelesaikan pertunjukkan dalang itu terlebih dahulu.
"Digawa neng mburi. Kon ngenteni aku nganti bali mengko," perintahnya.
Baca Juga: Mempelai Pria Bikin Istri Kesakitan di Pelaminan, 'Malam Pertama Terancam Ditunda'
"(Di bawa ke belakang. Suruh dia menunggu aku sampai pulang nanti)," perintahnya.