Suara.com - Video almarhum Ki Seno Nugroho saat mendalang baru-baru ini menjadi perbincangan. Dalam video yang beredar, dalang kondang Tanah Air itu emosi saat sinden dilecehkan oleh penonton.
Momen ini dibagikan oleh akun TikTok @anindya503. Hingga berita ini dipublikasikan, video sedikitnya telah disaksikan hampir 300 ribu kali dan mendapatkan 12 ribu tanda suka.
Rekaman video itu menunjukkan momen saat Ki Seno mendalang. Ia ditemani dengan pemain kawaritan sampai sinden yang memberikan musik.
Penonton tampak padat menonton kesenian perwayangan ini. Namun di tengah acara, Ki Seno tiba-tiba berhenti bermain wayang dan marah kepada seorang penonton.
Baca Juga: Mempelai Pria Bikin Istri Kesakitan di Pelaminan, 'Malam Pertama Terancam Ditunda'
Ia emosi karena seorang penonton melecehkan sindennya. Ki Seno pun langsung memarahi penonton itu dengan galak menggunakan bahasa Jawa.
"Ki Seno marah saat sinden dilecehkan sama penonton," tulis akun ini sebagai keterangan video seperti dikutip Suara.com, Sabtu (4/9/2021).
Kejadian ini bermula saat penonton itu menyahut tidak sopan di tengah Ki Seno mendalang. Hal ini membuat murka murid Ki Manteb Soedharsono tersebut.
Bahkan, Ki Seno sampai menyemprot penonton itu dengan kata kasar. Ia tidak terima sindennya dilecehkan di depan umum.
"Oh cangkemmu. Sopan sitik mas. Bengok yo kena, tapi sopan sitik. Endi mau manungsa ne? Ba****an kowe. Sinden ku mbok anggep seka Sarkem," tegur Ki Seno.
Baca Juga: Viral Video Bonsai Melayang Bak Avatar, Publik Ramai Berdebat
"(Oh mulutmu. Sopan sedikit mas. Berteriak boleh tapi sopan sedikit. Mana tadi yang teriak? Ba****an kamu. Sindenku kamu anggap habis dari Sarkem)," tegur Ki Seno.
Ki Seno mengingatkan penontonnya untuk berbicara yang sopan dan menghargai sinden. Ia menyebut sinden nya merupakan sosok seniman yang telah bekerja keras.
"Oleh, bengok oleh mas. Neng nganggo ngregani. Iki sinden seniman e, seniwati e. Kene manungsa tak jejeli cangkem e. Ngomong waton jeplak wae," semprot Ki Seno.
"(Boleh berteriak mas. Tapi harus menghargai. Ini sinden adalah seorang seniman. Sini kamu, kalau ngomong asal ku jejali mulutmu)," semprot Ki Seno.
Tak sampai disitu, Ki Seno juga mengatakan dirinya memang tidak pernah marah jika ada penonton yang meneriakinya. Namun, ia tidak terima jika teriakan itu melecehkan para pekerja seni.
"Aku nek dibengoki ora popo, asal ora merendahkan derajat seni, aku ora popo. Aku ora nesu. Neng sampeyan merendahkan derajat seni," tegas Ki Seno.
"(Aku saat diteriaki tidak masalah, selama tidak merendahkan derajat seni, aku tidak apa-apa. Aku tidak marah. Tapi kamu merendahkan derajat seni)," tegas Ki Seno.
Terakhir, Ki Seno tidak membiarkan penonton yang melecehkan sindennya pergi begitu saja. Ia meminta agar penonton itu ditahan di ruangan belakang.
Rupanya, Ki Seno berniat menegur secara langsung penonton itu. Namun, ia tetap menyelesaikan pertunjukkan dalang itu terlebih dahulu.
"Digawa neng mburi. Kon ngenteni aku nganti bali mengko," perintahnya.
"(Di bawa ke belakang. Suruh dia menunggu aku sampai pulang nanti)," perintahnya.
Ketegasan Ki Seno itu langsung mendapatkan pujian dari warganet. Mereka memuji sosok almarhum yang selalu berwibawa dan menjaga kehormatan seluruh kru dan seniman.
"Hebat suwargi Pak Seno, menjaga kewibawaan dan kehormatan para kru nya. Luar biasa," puji warganet.
"Hebat, ternyata almarhum tegas!" tambah yang lain.
"Swargi Ki Seno Nugroho sangat tegas dalam masalah seni dan budaya, terutama wayang kulit," komen warganet.
"Leres Pak Seno. Mong eaton ngomong adat timur dijaga," ungkap warganet.
"Salam hormat kagem almarhum bapak Seno," tulis lainnya.
"Dalang yang baik hati, bahagia selalu, diberkati kesehatan umur panjang dan Tuhan lindungi selalu. Amin," doa warganet.
Video yang menjadi viral di TikTok ini bisa di saksikan di sini.
Ki Seno Nugroho Meninggal Dunia pada 3 November 2020
Dalang kondang Yogyakarta Ki Seno Nugroho meninggal dunia, Selasa (3/11//2020) malam. Ia meninggal di usia 48 tahun.
Manajer Ki Seno, Gunawan Widagdo, menjelaskan bahwa sebelumnya Ki Seno sempat melakukan olahraga dengan bersepeda pada Selasa sore sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu Ki Seno mulai merasakan lelah hingga nyeri di dada.
Sempat ditangani di UGD PKU Muhammadiyah Gamping, tetapi ketika belum membaik juga, Ki Seno langsung dipindahkan ke ICCU.
"Tapi kata dokter saat itu, penyumbatan darah sudah sampai 100 persen, artinya sudah fatal. Beliau juga sempah muntah-muntah hingga akhirnya meninggal dunia," ucapnya.
Jenazah Ki Seno dimakamkan di Makam Kampung Semaki Gede, Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Prosesi pemakaman diwarni jerit tangis histeris sinden, penabuh kendang, dan anggota tim karawitan Warga Laras lainnya.