Suara.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Abdul Kadir Jailani mengaku belum mendapat informasi soal keterkaitan langsung antara Taliban dengan kelompok teroris di Indonesia.
Namun dia menyatakan, jika kelompok-kelompok teroris yang ada di Indonesia selama ini memiliki keterkaitan dengan Al Qaeda dengan ISIS.
"Kami sejauh ini belum memperoleh informasi adanya keterkaitan langsung antara taliban dan kelompok kelompok terorisme di Indonesia," kata Abdul dalam acara diskusi Center for Dialogue and Cooperation Among Civilization (CDCC), secara daring, Jumat (3/9/2021).
"Keterkaitan internasional kelompok-kelompok radikal di Indonesia hanya dapat ditemukan dengan Al Qaeda dan ISIS," sambungnya.
Baca Juga: Indonesia Minta Bantuan Taliban Amankan KBRI dan Evakuasi WNI ke Bandara
Kendati begitu, Kemlu tidak menutupi ada potensi kemenangan Taliban menjadi sumber inspirasi bagi kelompok-kelompok tertentu, meskipun Taliban tidak menjalin hubungan apapun dengan mereka.
Sementara di sisi lain, Abdul juga menyebut, jika Taliban tidak serupa dengan Al Qaeda.
Meski begitu, dalam sejarahnya Taliban memiliki hubungan erat dengan Al Qaeda.
"Taliban tidak identik dengan Al Qaeda meskipun mereka sejak lama memiliki hubungan tradisional yang sangat erat," ujarnya.
Abdul menjelaskan kalau kelompok Taliban itu hadir atas adanya motivasi memperjuangan masyarakat lokal terhadap penduduk asing.
Baca Juga: Dirjen Kemlu Pastikan Kelompok Taliban Tidak Identik dengan Al Qaeda
Ia juga menyebut kalau Taliban mengedepan upaya menegakkan ketertiban dan keamanan yang sudah tercabik-cabik akibat adanya perang saudara di Afghanistan.
"Taliban juga merupakan manifestasi perlawanan rural community terhadap urban community atau perlawanan terhadap gaya hidup masyarakat perkotaan yang menurut mereka terpengaruh oleh budaya barat," ujarnya.
Dengan demikian, visi politik Taliban dianggap Abdul sangat berbeda dengan Al Qaeda yang memiliki visi kosmopolitan yang kerap membantu perjuangan masyarakat muslim melawan hegemoni Barat melalui ideologi terorismenya.
"Jelas di sini Al Qaeda memiliki ideologi politik yang bersifat transnasional," ungkapnya.