Indonesia Minta Bantuan Taliban Amankan KBRI dan Evakuasi WNI ke Bandara

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 03 September 2021 | 18:20 WIB
Indonesia Minta Bantuan Taliban Amankan KBRI dan Evakuasi WNI ke Bandara
Sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Afghanistan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (21/8/2021) dini hari. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Luar Negeri RI meminta bantuan Taliban untuk mengamankan KBRI di Kabul dan mengawal warga negara Indonesia ke bandara selama proses evakuasi.

Permintaan bantuan tersebut disampaikan pada 13 Agustus 2021. 

"Permintaan tersebut langsung dipenuhi secara positif oleh pihak Taliban," kata Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani dalam acara diskusi Center for Dialogue and Cooperation Among Civilization, Jumat (3/9/2021).

Berkat bantuan Taliban, evakuasi terhadap 26 WNI serta beberapa WNA ke bandara berhasil, meskipun berlangsung lambat.

Baca Juga: Teman Lamanya Terjebak dalam Kekacauan Afghanistan, Pangeran William Turun Tangan

"Perjalanan yang seharusnya hanya berlangsung 25 menit menjadi lima jam karena kondisi kota Kabul saat itu, meskipun saat itu waktunya dini hari," kata dia.

Jailani mengatakan seluruh proses berlangsung dengan baik berkat komunikasi Indonesia dan Taliban.

"Semua itu terwujud karena kita berhasil menggunakan instrumen diplomasi kita secara efektif."

Jailani juga mengatakan kelompok Taliban tidak identik dengan Al Qaeda, meskipun mereka sejak lama memiliki hubungan tradisional yang sangat erat.

Kelompok Taliban muncul dengan motivasi memperjuangkan masyarakat lokal atas penduduk asing. Ia juga menyebut Taliban mengedepkan upaya menegakkan ketertiban dan keamanan cabik akibat adanya perang saudara di Afghanistan, kata Jailani.

Baca Juga: Jusuf Kalla Yakin Taliban Akan Berubah, jika Tidak Ekonominya Tak Jalan

"Taliban juga merupakan manifestasi perlawanan rural community terhadap urban community atau perlawanan terhadap gaya hidup masyarakat perkotaan yang menurut mereka terpengaruh oleh budaya barat," ujarnya.

Visi politik Taliban, menurut Jailani, berbeda dengan Al Qaeda yang memiliki visi kosmopolitan, dimana mereka kerap membantu perjuangan masyarakat muslim melawan hegemoni barat melalui ideologi terorisme.

"Jelas di sini Al Qaeda memiliki ideologi politik yang bersifat transnasional," kata Jailani.

Jailani juga mengatakan Taliban sudah menyampaikan secara resmi bahwa mereka memutuskan hubungan dengan Al Qaeda. Kendati begitu, dia tidak menampik adanya kabar sumir jika mereka masih menjalin hubungan secara pribadi.

"Kita ketahui Hal ini dapat terjadi karena banyaknya hubungan perkawinan di antara mereka," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI