Selain masalah infrastruktur, Jokowi juga berharap UAE dapat berinvestasi di dua bidang lainnya, yaitu di bidang ketahanan kesehatan dan di bidang ekonomi hijau dan berkelanjutan atau green recovery and growth.
Jokowi juga menyampaikan harapan agar terjadi kemajuan yang signifikan terhadap kerja sama Indonesia-UAE untuk Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia.
"Presiden juga menyampaikan penghargaan atas dukungan UAE terhadap Indonesia selama pandemi di antaranya berupa sumbangan 750 ribu dosis vaksin Sinopharm. Ke depan, isu kerja sama dalam konteks kesehatan ini sekali lagi akan menjadi salah satu prioritas kerja sama antara kedua negara," ucap Retno.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebut bahwa perjanjian perdagangan ini merupakan sesuatu yang sangat penting dan merupakan bagian dari anjungan atau jendela Indonesia untuk menjual ekspor ke negara-negara tujuan lain non-tradisional seperti di Afrika dan di jazirah Arab.
"Ini merupakan janji kita berdua antara saya dan Menteri Perdagangan di United Arab Emirates bahwa kita akan menyelesaikan ini berbasis dengan suatu persahabatan, mencari pertemanan baru, dan mencari bisnis dan dagangan baru kepada dua negara," kata Lutfi.
Untuk diketahui, peluncuran Perundingan IUAE-CEPA ditandai dengan penandatanganan Joint Ministerial Statement on the Launching of Negotiation for IUAE-CEPA.
Peluncuran tersebut sekaligus menandai dimulainya perundingan putaran pertama IUAE-CEPA yang dilaksanakan pada 2-4 September 2021.
Sebelumnya, kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi melalui IUAE-CEPA dicapai pada pertemuan Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi dengan Menteri Negara Urusan Perdagangan Luar Negeri Persatuan Emirat Arab, Thani bin Ahmed Al Zeyoudi, pada 8 April 2021 dan 30 Maret 2021.
Baca Juga: Bukan Kebocoran NIK, Kemendagri Sebut Penyebar Data Pribadi Jokowi Bisa Dipidana