Suara.com - Yoshihide Suga tidak mencalonkan diri sebagai Presiden Partai Demikrat Liberal (LDP) yang secara efektif menyatakan akan mundur dari jabatannya sebagai perdana menteri.
Menyadur Mainichi Jumat (3/9/2021) pengumuman ini muncul dalam pertemuan eksekutif ad-hoc LDP pada 3 September dan masa jabatan Suga sebagai presiden partai akan berakhir pada akhir bulan.
Peringkat dukungan Kabinet Suga turun drastis baru-baru ini karena tanggapannya terhadap pandemi virus corona dan masalah lainnya.
Suara dalam partai menyebut LDP tidak akan berjalan dengan baik dalam pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat yang akan datang dengan Suga sebagai pemimpin.
Baca Juga: Jelang Pertemuan dengan Joe Biden, PM Jepang Yoshihide Suga Divaksinasi
Mantan kepala kebijakan LDP Fumio Kishida sebelumnya mengumumkan akan mencalonkan diri dalam persaingan kepemimpinan partai.
Strategi awal Suga adalah memenangkan pemilihan majelis rendah dengan mempercepat vaksinasi COVID-19 dan menyukseskan Olimpiade Tokyo, serta terpilih kembali dalam pemilihan presiden LDP.
Namun, pandemi tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, dan pemerintah berulang kali memperpanjang dan memperluas keadaan darurat atas virus corona.
Bahkan setelah Olimpiade Tokyo, peringkat persetujuan untuk Kabinet Suga gagal meningkat.
Suga menjabat sebagai kepala sekretaris Kabinet sejak peluncuran pemerintahan kedua Shinzo Abe periode 2012 hingga 2020.
Baca Juga: Yoshihide Suga Ogah Pindah ke Rumah Dinas, Isu Hantu Mencuat Lagi
Pada September tahun lalu, Suga meraih kemenangan besar dalam pemilihan presiden LDP yang diadakan setelah Abe mengundurkan diri sebagai perdana menteri ke-99 Jepang.
Sementara Suga mengambil alih kebijakan pemerintahan Abe, ia menempuh jalan yang tidak biasa, bukan sebagai legislator turun-temurun atau anggota faksi intrapartai mana pun.
Langkah-langkah kebijakan khas Suga termasuk digitalisasi layanan pemerintah dan mengatasi masalah kesepian dan isolasi.