Suara.com - Pemprov DKI Jakarta mengakui kemungkinan wilayah Jakarta akan tenggelam. Penyebabnya adalah penurunan muka tanah yang masih terjadi.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan kawasan Muara Baru bakal tenggelam sedalam 4,6 meter pada tahun 2060. Bahkan, saat ini saja ketinggian Muara Baru sudah berada satu meter di bawah permukaan laut.
"Kalau kota tidak lakukan sesuatu bisa jadi Muara Baru di 2050 minus 4,6 meter di bawah air laut," ujar Yusmada dalam diskuso virtual, Kamis (2/9/2021).
Yusmada juga menyebut wilayah lainnya di Jakarta Utara ikut terancam tenggelam di tahun 2050. Misalnya, wilayah Kamal Muara diprediksi berada 3 meter di bawah permukaan laut, lalu Pluit di bawah 4,35 meter, dan Gunung Sahari minus 2,9 meter.
Baca Juga: Ini Jadwal Mobil Keliling dan Sentra Mini Vaksin Covid-19 Jakarta, Kamis 2 September
Selanjutnya, kawasan Tanjungan juga di bawah laut sepanjang 2,1 meter, Ancol minus 1,7 meter, Marunda minus 1,3 meter, dan Cilincing minus 1 meter.
Mengatasi situasi ini, Yusmada menyatakan pihaknya harus melakukan upaya untuk mencegah penurunan tinggi muka tanah semakin parah.
"Kami berusaha melakukan penataan tanah timbul di sepanjang pesisir, penataan mangrove, dan pembangunan deselerasi air sebagai substitusi air tanah," ujarnya.
Untuk mencegah Jakarta tenggelam, saat ini pihaknya sedang membangun tanggul air. Cara ini diyakini bisa meminimalisir banjir rob di kawasan utara Jakarta.
"Jangan sampai tenggelam, kita harus berbuat. Walaupun kondisi Jakarta akan di bawah muka laut, tapi tetap Jakarta tidak akan tenggelam sampai kapanpun," pungkasnya.
Baca Juga: Jadi Syarat Ikut PTM, Disdik DKI: 94,8 Persen Anak Usia Sekolah Sudah Divaksin