Suara.com - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengajak publik untuk mengawasi rencana penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Menurutnya isu penambahan masa jabatan presiden merupakan ide yang zalim.
Mardani mengatakan, publik tidak boleh lemah dan menjadi bodoh. Ia kemudian mengutip pernyataan ahli tafsir Islam Ibnu Qayyim yang menyatakan menjadi lemah dan bodoh sama dosanya seperti orang zalim.
"Ide tiga periode adalah ide yang zalim nah kalau publik kalau tidak menentangnya karena kita lemah kita bodoh maka kita juga kena dosa zalimnya," kata Mardani dalam diskusi bertajuk 'Teka-Teki Amandemen UUD 1945' pada Kamis (2/9/2021).
Untuk itu, Mardani mengatakan, masyarakat harus memegang fungsi pengawasan baik terhadap pemerintahan termasuk juga pihak oposisi. Menurutnya, hal itu sangat penting dilakukan.
Baca Juga: Kesaksian Warga soal Mural Mirip Jokowi di Jagakarsa, Dibuat Senin Dini Hari
"Termasuk oposisi juga harus dikawal. Sehingga semangatnya betul-betul bekerja buat rakyat," ujarnya.
Sementara di sisi lain, Mardani menegaskan, PKS menolak keras soal wacana penambahan masa jabatan presiden jadi 3 periode dengan alasan apapun. Mardani melihat peluang tersebut masih ada, untuk itu ia meminta masyarakat terus mengawasi.
"Dan karena itu, Civil Society dan siapapun harus hati-hati dan terus bekerja. Karena UU KPK dalam waktu 3 bulan digulung semuanya efeknya sekarang, kasian sekali KPK sekarang," tuturnya.
"Karena itu, publik awasi isu ini jangan sampai berkembang dan ketika masih baru atau test the water kita langsung kasih counternya. Makanya saya selalu counter ide jabatan tiga periode ini, buat demokrasi," sambungnya.
Baca Juga: Mural Mirip Jokowi di Jagakarsa Mendadak Lenyap, Wagub DKI: Silakan Berkreasi