Suara.com - Belasan anjing berkeliaran di bandara Kabul, Afghanistan setelah pasukan militer Amerika Serikat keluar dari negara tersebut.
Menyadur The Sun Kamis (2/9/2021), sebuah video beredar memperlihatkan sedikitanya 13 anjing dibiarkan terlantar dan berkeliaran di bandara Hamid Karzai International.
Tidak jelas milik siapa belasan anjing berkalung tersebut. Pentagon juga menyangkal tuduhan jika anjing itu milik militer AS yang ditinggalkan.
"Foto-foto yang beredar secara online adalah hewan di bawah perawatan Kabul Small Animal Rescue (KSAR), bukan anjing di bawah perawatan militer AS," jelas Pentagon kepada New York Post.
Baca Juga: Terekam CCTV, ART di PIK Aniaya Anjing Majikan hingga Cacat
Organisasi penyelamatan hewan SPCA International atas nama KSAR mengkonfirmasi bahwa sedikitnya ada 130 anjing yang telah mereka selamatkan.
SPCA mengatakan bahwa pendiri KSAR Charlotte Maxwell-Jones terpaksa meninggalkan anjing-anjingnya karena tidak diizinkan naik ke pesawat militer AS.
SPCA juga menjelaskan bahwa mereka belum dapat memastikan apakah militer AS mengevakuasi 46 anjing pekerjanya.
The Drive melaporkan jika beberapa dari 130 anjing tersebut adalah anjing yang pernah bekerja untuk Tentara Nasional Afghanistan.
Sebuah kelompok hak asasi hewan mengecam pemerintahan Joe Biden setelah militer AS dituduh meninggalkan anjing-anjing yang pernah mereka pekerjakan.
Baca Juga: Curhat Polwan Afghanistan yang Kabur dari Kejaran Taliban: Banyak Negara Menolakku
Presiden American Humane Dr Robin Ganzert mengatakan dia merasa kecewa setelah anjing-anjing itu dibiarkan disiksa dan dibunuh oleh musuh.
"Anjing-anjing pemberani ini melakukan pekerjaan berbahaya dan menyelamatkan nyawa yang sama seperti anjing pekerja militer kita, dan pantas mendapatkan nasib yang jauh lebih baik," jelas Dr Robin Ganzert.
Dr Robin Ganzert juga mengungkapkan bahwa American Humane siap menjemput anjing-anjing yang terlantar tersebut dan menyediakan perawatan medis seumur hidup.