Untuk diketahui, AMSI telah melatih 20 jurnalis dari media anggota organisasi sebagai trainer Literasi Berita dan kemudian menyelenggarakan training bagi publik ini.
Pada kedua training tersebut, AMSI mengadopsi kurikulum yang dirumuskan oleh Associate Professor di University of Hong Kong, Masato Kajimoto.
Dalam video pengantar yang diputar saat pembukaan training yang diikuti lebih dari 30 peserta ini, pendiri Asian Network of News and Information Educators (ANNIE) tersebut mengatakan kurikulum ini lebih dari sekedar materi membongkar fakta.
“Tapi kurikulum ini juga membahas hal lain yang merupakan bagian dari literasi berita,” ujarnya.
Materi yang akan diterima peserta mencakup di antaranya dampak media sosial terhadap pemahaman publik pada informasi, mewaspadai efek makna ganda pada efek visual atau foto berita dan lain-lain. Peserta akan menerima 7 materi terkait literasi berita.
AMSI menargetkan setidaknya 300 orang dari berbagai unsur mendapatkan pemahaman terkait isu ini hingga akhir September nanti.