Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membantah ajang balap mobil listrik, Formula E akan menjadi pemborosan anggaran hingga Rp4,48 triliun. Menurutnya angka yang ditaksir itu terlalu besar.
Nilai Rp 4,48 triliun potensi kerugian anggaran itu diutarakan oleh fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta. Bahkan uang sebesar itu dinilai lebih bermanfaat untuk hal lain ketimbang menggelar Formula E.
"Ya, tidak sampai sebesar itu dana Formula E," ujar Riza di Balai Kota, Rabu (1/9/2021).
Karena membantah, Riza mengajak PDIP untuk berdiskusi bersama mengenai untung dan ruginya menggelar Formula E ini. Jika memang ada temuan atau data sendiri, boleh saja disampaikan.
"Silakan saja bagi teman-teman PDIP, kalau punya datanya silakan disampaikan," pungkasnya.
Desak Batalkan Formula E
Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta sebelumnya meminta agar rencana menggelar Formula E segera dibatalkan. Biaya yang sudah dan bakal dikeluarkan diminta untuk dialihkan untuk keperluan program yang lebih bermanfaat.
Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Manuara Siahaan menjelaskan, prediksi pengeluaran untuk ajang balap mobil listrik itu diperkirakan mencapai Rp4,487 triliun. Rinciannya terdiri dari pembayaran commitment fee sebesar Rp2,35 triiun, biaya pelaksanaan sebesar Rp1,23 triliun dan bank garansi senilai Rp890 miliar.
Dengan dana sebesar itu, kata Manuara, Pemprov DKI bisa menyalurkan sembako 7,4 juta Kepala Keluarga (KK). Hal ini bisa sangat membantu mereka yang kesulitan di masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Dugaan Vaksin Booster Non-nakes di Mabes Polri, Kemenkes Didesak Usut Temuan LaporCovid
"Kalau angka-angka simulasi itu kita alokasikan bisa untuk 7,4 juta sembako kepada keluarga miskin. Itu selama dua bulan bisa kita suplai," ujar Manuara di Gedung DPRD DKI, Selasa (31/8/2021).