3 Ulama Indonesia Pernah Jadi Imam Besar Masjidil Haram, Salah Satunya Asal Betawi

Rabu, 01 September 2021 | 15:59 WIB
3 Ulama Indonesia Pernah Jadi Imam Besar Masjidil Haram, Salah Satunya Asal Betawi
Umat muslim mengitari atau tawaf Ka'bah dalam musim haji di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Rabu (29/7). [Foto/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sesuai dengan nama belakangnya, ia lahir di daerah Banten, tepatnya Kampung Tanara, Serang, Banten, pada tahun 1815.

Selain tercatat pernah menjadi imam besar Masjidil Haram, ia juga dikenal sebagai ulama yang lama belajar di Makkah. Di sana, ia memperdalam ilmu agamanya kurang lebih selama 30 tahun.

Ia merupakan ulama tersohor hingga akhirnya banyak orang yang berdatangan kepadanya untuk berguru.  Syekh Nawawi diketahui wafat di Makkah pada tahun 1897.

3.  Syaikh Ahmad Khatib Al Minangkabawi

Ulama Indonesia ketiga yang pernah menjadi Imam Besar di Masjidil Haram adalah Syekh Ahmad Khatib bin Abdul Latif al-Minangkabawi.

Ia adalah seorang ulama yang lahir di Koto Tuo, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada 26 Juni 1860. Ia dikenal sebagai sosok yang memiliki kecerdasan sejak masih kecil.

Ketika usianya baru 11 tahun, tepatnya pada 1871, sang ayah Syeikh Abdul Latif mengajaknya pergi ke Makkah untuk menjalankan ibadah haji.

Namun sesampainya di Makkah, Ahmad (panggilannya) memutuskan untuk menetap di sana guna menuntaskan hafalan Alqurannya.

Selain ditunjuk sebagai imam dan khatib, ia juga pernah diangkat sebagai staf pengajar di Masjidil Haram. Itu terjadi karena selama berada di Makkah, ia dikenal sebagai sosok yang alim dan cerdas.

Baca Juga: Ini Tersangka Korupsi Pembangunan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Kapuas Hulu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI