Pidato di Dies Natalis IPB ke-58, Jokowi Klaim Mau Ubah Mindset Petani Biar Lebih Modern

Rabu, 01 September 2021 | 13:27 WIB
Pidato di Dies Natalis IPB ke-58, Jokowi Klaim Mau Ubah Mindset Petani Biar Lebih Modern
Pidato di Dies Natalis IPB ke-58, Jokowi Klaim Mau Ubah Mindset Petani Biar Lebih Modern. Presiden Joko Widodo saat berpidato Peringatan Dies Natalis ke 58 IPB University, Rabu (1/9/2021). (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pentingnya inovasi dalam menghadapi tren pertanian 4.0 dan tantangan pembangunan di bidang pangan dan pertanian. 

"Inovasi sangat penting karena kita menghadapi trend pertanian 4.0 dan tantangan pembangunan di bidang pangan dan pertanian yang semakin kompleks," ujar Jokowi dalam pidato Peringatan Dies Natalis ke 58 IPB University, Rabu (1/9/2021).

Karena itu kata Jokowi, pemerintah berupaya mengubah pola pikir (mindset) petani Indonesia dari tradisional ke pertanian modern (smart farming) serta pengembangan inovasi teknologi produksi dan sistem distribusi. 

"Pemerintah terus berupaya untuk mengubah mindset petani Indonesia dari pertanian tradisional ke pertanian modern, smart farming. Kami terus mengembangkan dan melakukan inovasi dalam pengembangan teknologi produksi dan sistem distribusi," ucap dia.

Baca Juga: Komentari Video Warga Masuk Parit Rebutan Hadiah Jokowi, Roy Suryo: Astagfirullah, Ambyar!

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengajak seluruh civitas akademika Institut Pertanian Bogor menjadikan IPB sebagai kampus pelopor inovasi. Yakni menciptakan ruang yang makin nyaman bagi pemikiran dan karya-karya inovatif.

 "Terus menemukan inovasi yang memberikan solusi cerdas bagi masyarakat, khususnya peningkatan kesejahteraan para petani serta memperkuat hilirisasi riset dan inovasi dengan membangun jalinan yang kuat bersama dunia Industri," ucap dia.

Jokowi meyakini dengan peningkatan kesejahteraan para petani, perkuat hilirisasi riset dan inovasi dengan membangun jalinan bersama dunia Industri, IPB akan menjadi garda terdepan dalam penyelesaian masalah pangan dan pertanian di Indonesia.

"Dan berkontribusi menghasilkan smart shortcut dalam peningkatan daya saing negara kita di bidang pangan dan pertanian. Sehingga negara kita dapat menjadi negara yang maju dan berdikari di bidang pangan," tuturnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengatakan Indonesia memiliki sektor pangan yang belum dikembangkan secara optimal. Sehingga dibutuhkan banyak inovasi untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, inovasi untuk substitusi ekspor, inovasi untuk meningkatkan daya saing produk pangan, obat herbal, buah-buahan, dan potensi potensi agromaritim lainnya.

Baca Juga: Jokowi Blusukan ke Rumah Warga, Tokoh NU Singgung soal Kerja Mensos

"Saya senang mendengar IPB telah mengarahkan agenda riset dan pengembangan Agro maritim. Ini sebuah langkah besar yang sangat strategis karena saya melihat masa depan negara kita ada pada pengembangan ekonomi hijau dan ekonomi biru yang berkelanjutan," kata Jokowi.

Kepala Negara mengatakan Indonesia memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar. Namun potensi tersebut belum tergarap dengan baik.

Ia mengungkapkan Indonesia baru mengisi 3 persen dari pasar ikan dunia, yang nilainya sudah mencapai USD 162 miliar. 

"Dengan potensi yang sangat besar itu kita harus fokus untuk mengembangkan Agro Maritim berbasis inovasi dan teknologi. Kita harus mempercepat Agro maritim 4.0 dengan memanfaatkan artificial intelligence machine learning, teknologi robotic dan automation untuk menghasilkan solusi solusi cerdas berbasis IT sebagai terobosan penting untuk mensejahterakan petani dan nelayan," ucap dia.

Jokowi berharap IPB terus menghasilkan solusi-solusi ceras bagi kemajuan dan kemandirian sektor pangan Indonesia. Hal tersebut kata Jokowi merupakan modal penting agar Indonesia bisa keluar krisis akibat pandemi.

"Saya menaruh harapan besar pada Institut Pertanian Bogor, untuk menghasilkan lebih banyak lagi solusi cerdas yang akan memberikan nilai tambah bagi kemajuan, bagi kemandirian sektor pangan kita serta sekaligus bisa menjadi modal penting untuk keluar dari krisis," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI