Suara.com - Benjamin Netanyahu tak menuruti permintaan Kantor Perdana Menteri Shlomit Barnea Farago untuk mengembalikan hadiah yang ia terima dari para pemimpin dunia selama menjabat sebagai PM Israel.
Menyadur Jerusalem Post Selasa (31/08), hadiah itu diizinkan dipajang di Kantor Perdana Menteri atau kediaman resmi selama masih menjabat.
Namun ketika masa jabatannya berakhir, hadiah mewah itu harus dikembalikan ke negara.
Daftar hadiahnya termasuk kenang-kenangan deklarasi pengakuan Amerika atas kendali Dataran Tinggi Golan dari mantan presiden AS Donald Trump.
Baca Juga: Benjamin Netanyahu Diperiksa karena Diduga Bikin Jacuzzi Mewah Pakai Uang Negara
Ada juga piring dari Melania Trump, kotak kaca dengan daun emas dari Barack Obama dan Alkitab pertama dengan Komentar Rashi dari Vladimir Putin.
Hadiah dari Angela Merkel dan Nicolas Sarkozy dan sebuah buku kecil berisi kutipan mendiang Lubavitcher Rebbe, Menachem Mendel Schneerson juga termasuk di dalamnya.
Ketika Netanyahu meninggalkan Kantor Perdana Menteri setelah kalah dalam pemilihan 1999, dia juga dituduh secara ilegal mengambil hadiah milik negara.
Polisi merekomendasikan dakwaan terhadap Netanyahu dalam kasus itu tetapi jaksa agung memutuskan untuk menolak dakwaan karena kurang bukti dan dia telah meninggalkan politik.
Juru bicara Netanyahu mengatakan semua hadiah dikembalikan dan hadiah dalam daftar itu bukan milik Netanyahu.
Baca Juga: Benjamin Netanyahu Diduga Robek Dokumen Sebelum Kantornya Diambil Alih
Ia menyebut laporan itu sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian publik dari NIS 23 juta yang dipakaiuntuk merenovasi kediaman pribadi Perdana Menteri Naftali Bennett dan Perdana Menteri Alternatif Yair Lapid.