Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim tidak ada kendala berarti selama pelaksanaan hari pertama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) campuran tahap 1, Senin (30/8/2021) kemarin. Padahal, masih ditemukan sejumlah kerumunan di sekolah.
Riza mengatakan pelaksanaan PTM campuran tahap 1 sejauh ini berjalan lancar. Tak ada kejadian signifikan yang perlu disoroti.
"Sekolah tatap muka enggak ada kendala yang berarti," ujar Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa (31/8/2021).
Riza menyebut 610 sekolah berbagai jenjang yang mengikuti PTM telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Segala fasilitas dan sarana untuk menunjang PTM di tengah pandemi Covid-19 telah dipenuhi.
Baca Juga: Jokowi Minta Pelajar Tetap Disiplin Prokes saat Pembelajaran Tatap Muka
"Di sekolah sudah ada tempat cuci tangan, disinfektan, thermo gun, anak-anak dan guru pakai masker, bahkan ada yang pakai face shield juga. Diatur jam belajarnya, ada batasan kapasitasnya, mata pelajaran. Semuanya diatur dengan baik," katanya.
Politikus Partai Gerindra ini kemudian memberikan apresiasi kepada tenaga pendidik hingga siswa karena PTM telah berjalan dengan baik.
"Sehingga kita bisa memulai tatap muka secara langsung di sekolah. Ini sangat membahagiakan," katanya.
Dengan lancarnya PTM, maka ia berharap bisa dilanjutkan hingga Desember 2021 tanpa memberikan dampak buruk pada penanganan Covid-19.
"Mudah-mudahan nanti Januari sudah bisa memenuhi yang belum mendapatkan giliran dan semua sekolah di awal Januari sepenuhnya sudah dibuka," pungkasnya.
Baca Juga: Gubernur Ganjar Sebut Pelaksanaan PTM di Jateng Sudah Baik
Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta mengakui masih menemukan pelanggaran protokol kesehatan di hari pertama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) campuran tahap 1. Misalnya yang paling banyak ditemui adalah kerumunan.
Kasubag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah mengatakan, kerumunan terjadi karena tingginya antusiasme warga menyambut PTM kali ini. Banyak orang tua mengantar atau menjemput anaknya sekolah berkumpul di depan gerbang hingga membuat kerumunan.
Beberapa lokasi yang didapati terjadi pelanggaran ini adalah SDN Pejaten Timur 01 Pagi, SMKN 26 Jakarta, dan SMKN 32 Jakarta. Ia pun menyebut pihak sekolah sudah berulang kali meminta agar para orang tua menjaga jarak.
"Kalau kerumunan, rewel sekali itu. Petugas keamanan, jaga jarak, cuma kalau ribuan orang ya susah juga," ujar Taga saat dikonfirmasi, Senin (30/8/2021).
Karena itu, Taga mengingatkan agar para orang tua tetap menaati protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Selama menunggu atau mengantar anak, mereka juga diminta tetap mengenakan masker.
"Tolong hindari kerumunan, yang menjemput menjaga jarak, jangan justru anaknya bisa diatur, orang tua susah diatur," jelasnya.
Selama menjalankan PTM campuran ini, Taga menyebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Satpol PP untuk berkeliling di lokasi-lokasi di sekitar sekolah. Jika didapati ada anak atau orang tua yang masih berkerumun akan diminta untuk bubar.
"Mana kala ada petugas Satpol PP melihat kerumunan orang tua di sekolah boleh diingatkan, karena ini juga buat kebaikan bersama agar belajar di sekolah tetap lancar, sehat, selamat, dan nyaman," pungkasnya.