“Setiap anggota tentara AS sekarang keluar dari Afghanistan. Saya dapat mengatakan itu dengan kepastian 100 persen,” katanya.
Dua pejabat AS mengatakan staf diplomatik "inti" termasuk di antara 6.000 orang Amerika yang kembali.
McKenzie menambahkan penerbangan terakhir tidak menyertakan 250 warga Amerika yang ingin pergi namun tidak bisa mencapai bandara.
"Ada banyak kesedihan terkait dengan kepergian ini. Kami tidak membawa semua orang yang ingin kami keluarkan. Tapi saya pikir jika kami bertahan 10 hari lagi pun, kami tidak akan bisa mengeluarkan semua orang," kata McKenzie kepada wartawan.
Evakuasi Berbahaya
Lebih dari 122.000 orang telah diterbangkan keluar dari Kabul sejak 14 Agustus, sehari sebelum Taliban merebut kembali kekuasaan sejak dua dekade lalu ketika digulingkan oleh invasi pasukan asing pimpinan AS.
Batas waktu Selasa untuk penarikan tentara ditetapkan oleh Biden. Pendahulunya, Donald Trump , telah bersepakat dengan Taliban untuk mengakhiri keterlibatan AS di Afghanistan.
Biden mengatakan AS telah lama mencapai target menggulingkan Taliban pada 2001 karena menyembunyikan gerilyawan Al Qaida yang mendalangi serangan 11 September di AS.
AS dan sekutunya bergegas menyelamatkan warga negara mereka, warga setempat yang menjadi penerjemah, staf kedutaan lokal, aktivis hak-hak sipil, jurnalis, dan warga lain yang berisiko mendapat pembalasan dari Taliban.
Baca Juga: Tepergok Lihat Arloji saat Upacara Penghormatan, Joe Biden Tuai Kecaman
Evakuasi menjadi lebih berbahaya ketika terjadi serangan bom bunuh diri yang diakui oleh ISIS dan menewaskan 13 tentara AS dan sejumlah warga Afghanistan yang menunggu di gerbang bandara pada Kamis.