Suara.com - Persatuan Guru Republik Indonesia atau PGRI mencatat 50 guru di Provinsi Aceh meninggal dunia selama pandemi Covid-19, baik karena terinfeksi Covid-19 maupun penyakit lain yang diderita.
“Kami mencatat selama pandemi ini kurang lebih 50 guru yang meninggal dunia di seluruh Aceh,” kata Ketua PGRI Banda Aceh Zulfikar di Banda Aceh, Senin (30/8/2021).
Ia menyebutkan tidak semua guru yang gugur selama pandemi akibat positif virus itu, namun ada juga di antara para guru tersebut yang meninggal karena penyakit lain yang diderita.
PGRI Aceh tidak menerima rincian data jumlah guru di Aceh yang meninggal karena positif Covid-19. Namun, mereka berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai TK, SD, SMP, hingga SMA.
Baca Juga: Gawat, Positivity Rate Covid-19 di Aceh Capai 51,55 Persen
“Kami mencatat secara umum saja. Dari 50 guru yang meninggal itu ada yang karena Covid-19, (jenazah) keluar dari Pinere. Ada juga yang meninggal di rumahnya, tidak di rumah sakit,” kata Zulfikar.
Selama ini, dia menjelaskan, para guru tetap datang ke sekolah meskipun proses belajar mengajar dilakukan secara daring.
Para guru wajib ke sekolah untuk presensi, mengirim bahan ajaran, dan melakukan aktivitas lain yang berhubungan dengan sekolah, sehingga mereka juga memiliki risiko tinggi tertular Covid-19.
“Saat ini di Banda Aceh ada guru yang masih positif dan melakukan isolasi mandiri. Ada juga yang sudah menjalani isolasi mandiri, sudah sehat, dan sudah kembali ke sekolah. Kalau data rinciannya kita tidak tahu persis,” katanya.
Ia berharap, pemerintah memberi perhatian kepada guru-guru di Tanah Rencong itu selama pandemi Covid-19, baik terhadap guru yang telah meninggal melalui keluarganya maupun guru yang masih berjuang mencerdaskan generasi bangsa di daerah itu.
Baca Juga: BPKP Audit Kasus Dugaan Korupsi Sejumlah Kab/Kota di Aceh
“Kami dari organisasi guru ini terus mengawal agar guru-guru kita tetap sehat dan juga keselamatannya,” katanya.
PGRI juga menegaskan komitmen untuk menjadi corong pemerintah dalam perang melawan pandemi, termasuk menyukseskan program vaksinasi Covid-19 bagi para guru.
“Seperti di Banda Aceh cakupan vaksinasi guru sudah mencapai antara 60-70 persen, ini selalu didata oleh dinas dan dikawal langsung oleh kepala sekolah. Total guru kita di Banda Aceh ini sekitar 4.000 orang dari semua jenjang,” katanya. (Antara)