Bos Parpol Koalisi Puji Pemerintah Jokowi, PKS: Kontras dengan Kritik Mural Rakyat

Senin, 30 Agustus 2021 | 17:54 WIB
Bos Parpol Koalisi Puji Pemerintah Jokowi, PKS: Kontras dengan Kritik Mural Rakyat
Pengendara sepeda motor melintas di dekat mural yang bertuliskan "jangan takut tuan-tuan ini cuma street art" di Jakarta, Rabu (25/8/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi XI DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah tak terlena dengan pujian-pujian yang disampaikan para ketua umum partai politik koalisi pemerintah.

Netty menyebut pujian yang diterima pemerintah, justru kontras dengan perlakuannya terhadap mural berisi kritikan yang dibuat masyarakat beberapa hari lalu. 

"Harus dianalisa dulu semua core indicator penanganan pandemi. Benarkah statistiknya sudah membaik? Bahaya jika pemerintah sampai terlena dengan  pujian yang tidak berdasarkan data valid. Ini bisa mengaburkan kondisi sebenarnya," kata Netty kepada wartawan, Senin (30/8/2021). 

Mural di Depok 'Tuhan Aku Lapar' dihapus [Suarabogor.id/Immawan]
Mural di Depok 'Tuhan Aku Lapar' dihapus [Suarabogor.id/Immawan]

Netty mengatakan, memang angka kasus positif Covid-19 kekinian menunjukan angka penurunan. Namun masalah belum berakhir, lantaran vaksinasi masih belum merata hingga angka kematian pernah mencapai rekor tertinggi di dunia. 

"Bahkan sejumlah daerah masih  berada pada zona merah atau PPKM Level 4. Jadi pujian keberhasilan penanganan pandemi berdasarkan indikator apa?" tuturnya. 

Untuk itu, Ketua DPP PKS ini pun menilai puja-pujian yang disampaikan para petinggi parpol koalisi terhadap Presiden Joko Widodo dalam penanganan pandemi dianggap kontras dengan fakta di lapangan. 

Rakyat, disebut Netty, masih banyak mengalami kesusahan. Dari mulai menganggur karena di-PHK hingga usaha terpaksa tutup karena tak ada modal. Bansos pun, kata dia, sempat dikorupsi.

Belum lagi, kata dia, saat rakyat mengekspresikan keresahannya melalui kritik mural, aparat  pemerintah justru melakukan penghapusan.

"Pertanyaannya, kenapa kritik mural rakyat dihapus, tapi puja-puji yang minim data itu justru dipublikasikan luas di media?" tuturnya. 

Baca Juga: Mural 'Tuhan Aku Lapar' Dihapus, Seniman: Harusnya Termotivasi Untuk Jadi Lebih Baik

Lebih lanjut, Netty menegaskan, sudah saatnya pemerintah fokus dalam penanganan Covid-19 dan jangan sampai terbuai pujian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI