“Terus terang saya awalnya khawatir akan terjadi benturan dengan Pak Kodrat Sunyoto sebagai kepala bappilu. Itu karena saksi ini dulu menyatu dengan Bappilu. Oleh sebab itu, kami mohon Pak Ketua DPD dan Paksek untuk terus memberikan bimbingan kepada kami,” kata Hery.
Sekretaris DPD Golkar Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak menekankan DPD Golkar harus serius.
“Saya minta DPD ll jujur. Kalau ditanya bagaimana saksi TPS, jawabnya selalu siap. Tapi ketika dicek lapangan, saksi tidak ada. Ironisnya, ketua DPD ll rajin menanyakan uang saksi. Bahkan, ada ketua DPD mengatakan kalau Rp100.000, saksi tidak mau. Ini aneh, ketua DPD kok ngomongnya seperti itu,” kata Sahat.
Sahat juga mengatakan sebagian nama yang diajukan oleh DPD ll setelah diverifikasi ternyata orangnya tidak ada. Kalaupun ada orangnya, ternyata bukan kader.
“Ada lagi kasus lain, uang saksi sudah diberikan ke DPD, ternyata tidak sampai ke petugas saksi TPS. Hal-hal begini, mana bisa Golkar menang. Ini harus disudahi. Kalau tidak mampu, DPD Golkar Provinsi akan mengevaluasi,” kata Sahat.