Video Hina Gus Dur Picek Viral, Ini 4 Pernyataan Kontroversial Bupati Banjarnegara

Minggu, 29 Agustus 2021 | 13:39 WIB
Video Hina Gus Dur Picek Viral, Ini 4 Pernyataan Kontroversial Bupati Banjarnegara
Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono minta maaf. (IG @jayalah.negriku)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sosok Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono kembali menjadi sorotan publik akibat pernyataan-pernyataan kontroversialnya. 

Setelah sebelumnya menyebut Menko Luhut Binsar Pandjaitan, dengan nama penjahit, kini video lama yang memperlihatkan dirinya menghinda Gus Dur kembali viral.

Berikut ini deretan kontroversi Bupati Budhi Sarwono yang jadi sorotan publik, dirangkum suara.com dari berbagai sumber.

1. Menghina Gus Dur

Sebuah video lama yang memperlihatkan Budhi Sarwono, menyebut Gus Dur picek (tak bisa melihat) ramai jadi perbincangan publik. Video tersebut kembali viral usai diunggah oleh sebuah akun Twitter.

Dalam video berdurasi 23 detik itu, Budhi Sarwono bicara soal Gus Dur yang sempat menutup Departemen Penerangan dan Kementerian Sosial. Pernyataan dalam video tersebut diketahui disampaikan pada tahun 2019.

"Oh gini pak sekda, itu dinas yang lain ditutup kabeh bae. Bubarna kabeh nggo PU kabeh. Tak tandatangani saiki. Gusdur seng picek bae nutup dinas penerangan karo sosial. Apa maning wincin (Budhi Sarwono) seng matane melek. (Oh gini pak sekda, itu dinas ditutup semua aja. Bubarkan semua untuk dinas PU semua. Saya tandatangani sekarang. Gus yang matanya buta saja menutup Dinas Penerangan dan Sosial apalagi Wincin yang matanya bisa lihat)," kata Budhi dalam video tersebut, dikutip suara.com, Minggu (29/8/2021).

2. Sebut Luhut menteri Penjahit

Baru-baru ini, Budhi Sarwono juga menjadi sorotan publik akibat pernyataannya terkait Menko Luhut.

Baca Juga: Lucu Enggak Lucu! Viral Video Pria Bakar Bulu Ketek Kawannya

Dalam sebuah video, Budhi menyebut nama Menko Luhut dengan sebuta penjahit. Ia lantas meminta maaf pada publik terkhusus suku Batak karena telah menyebut salah satu marga Batak dengan cara yang tidak semestinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI