Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim indeks kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah naik. Kenaikan itu disebut juga terjadi pada indeks perbaikan ekonomi dan indeks stabilitas harga.
Ini disampaikan Jokowi dalam rapat bersama partai koalisi pendukung di Istana Negara pada Rabu, 25 Agustus 2021 lalu. Dari paparan yang ditujukkan Jokowi terlihat indeks kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah meningkat dari 109,9 persen menjadi 115,6 persen.
"Kelihatan dari indeks-indeks seperti ini yang angkanya selalu kita peroleh apabila surveinya selesai," ungkap Jokowi seperti dikutip Suara.com melalui video yang diunggah kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (28/8/2021).
Selain itu indeks perbaikan ekonomi juga meningkat dari 108,7 menjadi 118,6 persen. Indeks stabilitas harga juga turut meningkat dari 97,6 persen menjadi 113,4 persen.
Baca Juga: Sulit Cari Keseimbangan, Jokowi Akui Lakukan Gas Rem untuk Ekonomi Nasional
Melihat adanya peningkatan pada persentase sejumlah indeks tersebut, Jokowi menilai masih ada optimisme yang muncul lantaran hasil surveinya yang positif. Kendati demikian, ia tetap meminta untuk waspada karena memang kondisinya yang belum stabil.
"Tetapi juga tetap pada posisi kehati-hatian, kewaspadaan, karena memang sekali lagi sulit dihitung dan sulit dikalkulasi," tuturnya.
Selain itu, Jokowi juga mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditunjukkan dengan hasil baik pada kuartal II. Di mana pada kuartal pertama 2021 sempat menyentuh minus 0,7 persen dan pada kuartal kedua bisa tumbuh hingga 7,1 persen.
Angka inflasi di Indonesia kata Jokowi, juga relatif terkendali. Kemudian tingkat ekspor terutama pada sektor pertanian juga cukup mengagetkan Jokowi.
"Ekspor baik di bidang pertanian yang kita juga kaget ada sebuah kenaikan yang lumayan signifikan dan ekspor barang-barang yang lain. Saya kira ini buat kita optimis."
Baca Juga: Minta Jokowi Tak Hiraukan Suara yang Memperkeruh Keadaan, Prabowo: Bapak Jangan Ragu!