Suara.com - Sandi E. Situngkir, kuasa hukum Youtuber Muhammad Kece memberikan pembelaan terhadap kliennya. Sandi menyebut Kece hanya menyampaikan pengetahuannya tentang kitab suci agama yang sebelumnya dianut.
“Pak Kace membacakan apa yang dia ketahui terkait ayat dalam kitab suci agama lain,” kata Sandi saat dihubungi Suara.com, Sabtu (28/8/2021).
Menurutnya bisa saja kliennya khatam dengan agama yang sebelumnya dianut.
“Sebagai orang yang keluar dari Islam, haji dan orang yg mengetahui agama Islam, mungkin saja Pak Kace khatam tentang agama Islam,” ujarnya.
Baca Juga: Yahya Waloni Ditangkap, Bareskrim Polri: Kelakuannya Sama dengan Muhammad Kece!
“Forum penyampaian Pak Kece ada di ruang publik, Youtube yang di dalamnya ada lintas agama. Sebagai seorang Evanggelis Kristen Pak Kace, mungkin saja ego terhadap Iman Kristen,” sambung Sandi menjelaskan.
Karenanya dia menyebut pasal yang disangkakan terhadap kliennya multitafsir.
“Terkait Pasal 156a, atau dalam UU No.1/PNPS tahun 1956 yang diduplikasi menjadi Pasal 156a dalam KUHP, tentu saja multitafsir. Sehingga apakah Pak Kace salah, menurut kami menunggu putusan pengadilan,” ungkapnya.
Namun kata dia, sebelum ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka seharusnya Kece diberikan peringatan oleh Kementerian Agama dan Jaksa Agung.
“Akan tetapi jangan lupa Pasal 2 UU No. 1/PNPS/1965 itu, Menag dan Jaksa Agung berkewajiban secara tertulis memberikan surat peringatan terlebih dahulu sebelum Polisi melakukan tindakan Pro Justitia. Jadi ini bukan Pro Justitia tapi Pre Justitia, masih prematur,” jelasnya.
Baca Juga: Pengacara HRS Bela Yahya Waloni, Tapi Tidak Dengan Muhammad Kece
Jadi Tersangka
Muhammad Kece yang berlatar belakang penceramah tersebut ditetapkan menjadi tersangka terkait kasus dugaan menyebarkan informasi yang dapat memunculkan rasa kebencian dan rasa permusuhan di masyarakat, serta penodaan agama.
Dia dijerat dengan Pasal 28 Ayat 2 Juncto Pasal 45A Ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan atau Pasal 156A KUHP. Dia terancam dengan hukuman pidana penjara maksimal 6 tahun.
Kasus Muhammad Kece berawal dari konten yang dia unggah ke Youtube. Video tersebut kemudian viral dan menjadi polemik di media sosial dan memicu kemarahan publik, bahkan Pemuda Muhammadiyah mendesak polisi untuk segera menangkapnya. Jika tidak ditangkap, mereka akan demonstrasi.
Lewat akun Youtube miliknya, dia menggunggah konten sensitif, mengandung unsur dugaan penistaan terhadap agama Islam, seperti mengubah pengucapan salam.
Tak hanya dalam ucapan salam saja, Muhammad Kece juga mengubah beberapa kalimat dalam ajaran Islam yang menyebut nama Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, Kece juga mengatakan Muhammad bin Abdullah dikelilingi setan dan pendusta, serta banyak pernyataan mengandung unsur dugaan penistaan agama.