Suara.com - Staf Kedutaan Inggris di Afghanistan dinilai teledor karena dokumen penting mereka mudah diakses oleh orang asing.
Menyadur Sky News Sabtu (28/08), seorang jurnalis Times menemukan dokumen sensitif pada hari Selasa, selama tur kawasan diplomatik bersama Taliban.
Dokumen itu berisi rincian kontak pekerja Afghanistan dan anggota staf kedutaan, serta CV dan alamat pelamar pekerjaan sebagai juru bahasa.
Staf kedutaan diminta menghancurkan semua data yang dapat membahayakan pekerja lokal sebagai bagian dari protokol evakuasi.
Baca Juga: FIFA Rundingkan Rencana Evakuasi Atlet Afghanistan
Kantor Persemakmuran dan Pembangunan Asing (FCDO) telah mengakui kesalahan staf kedutaan tapi mengatakan mereka sudah mencoba menghancurkan dokumen itu sebelum meninggalkan kedutaan.
"Kami telah bekerja tanpa lelah untuk mengamankan keselamatan mereka yang bekerja untuk kami termasuk menyelamatkan tiga keluarga," kata juru bicara FCDO.
"Penarikan Kedutaan kami dilakukan dengan cepat karena situasi di Kabul memburuk. Setiap upaya dilakukan untuk menghancurkan materi sensitif."
Kementerian Luar Negeri Inngris berterima kasih kepada The Times karena berbagi informasi dan bekerja untuk menyelamatkan ketiga keluarga yang ada dalam dokumen.
Ketua Komite Pemilihan Urusan Luar Negeri Tom Tugendhat mengatakan akan melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.
Baca Juga: Asal Mau Mengakui Penguasa Baru Afghanistan, Taliban Janji Lindungi Potret Ratu Inggris
"Bagaimana @FCDOGovUK menangani krisis ini akan menjadi subjek penyelidikan @CommonsForeign yang akan datang. Bukti sudah masuk," cuitnya.
The Times sudah menghubungi nomor yang tertera dokumen dan menemukan beberapa anggota staf Afghanistan telah dievakuasi ke Inggris, tapi staf lain ditinggalkan.
Di antara mereka adalah tiga staf Afghanistan dan delapan anggota keluarga, termasuk lima anak-anak, yang terjebak dalam kerumunan dan tidak dapat mengakses bagian fasilitas yang dikendalikan Inggris.
"Kantor Luar Negeri tampaknya telah kehilangan staf ini, dan evakuasi mereka hanya terjadi setelah rincian mereka disampaikan oleh The Times," lapor surat kabar itu.
Nasib dua pelamar yang detailnya tertinggal di lapangan di kedutaan masih belum diketahui.