Suara.com - Dua warga negara Britania Raya dan seorang anak dengan kewarganegaraan sama tewas dalam serangan di bandara Kabul pada Kamis (26/8/2021), menurut Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab, Jumat (27/8/2021), sebagaimana dikutip kantor berita Antara dari Reuters.
"Mereka adalah orang-orang yang tidak bersalah dan telah terjadi tragedi saat mereka berupaya menyelamatkan orang terkasihnya ke Britania Raya. Mereka dibunuh oleh teroris pengecut," demikian pernyataan Dominic Raab.
Dalam serangan di bandara Kabul, Afghanistan pada Kamis yang menewaskan 13 pasukan Amerika Serikat dan sedikitnya 79 warga Afghanistan, kelompok ISIS menyatakan klaim sebagai pelaku. Afiliasi ISIS di Afghanistan, ISIS-Khorosan, muncul sebagai musuh negara Barat maupun Taliban.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris juga menyatakan dua warganya yang lain terluka dalam serangan itu.
Baca Juga: Bom Meledak di Bandara Kabul, 60 Warga Sipil dan 13 Tentara AS Tewas
"Serangan keji kemarin menyoroti bahaya yang dihadapi oleh warga sipil di Afghanistan sekaligus memperkuat alasan kami untuk melakukan semua hal yang bisa dilakukan dalam mengeluarkan mereka," katanya.
Sementara Menteri Pertahanan Ben Wallace sebelumnya pada Jumat (27/8/2021) mengatakan bahwa Britania Raya tidak akan menerima orang lagi dari evakuasi yang dilakukan di Kabul, selain mereka yang sudah berada di bandara.
Ia menyatakan Britania Raya tengah mempersiapkan 1.000 orang terakhir di lapangan terbang yang akan diangkut pada Jumat saat keberadaan pasukan aliansi Amerika Serikat selama 20 tahun di Afghanistan berakhir. [Antara]