Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta Direktur CV Dewa Sakti Dicky Saputra kooperatif memenuhi panggilan penyidik antirasuah untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus penerimaan gratifikasi di Kabupaten Lampung Utara, Lampung.
Sedianya, Dicky mendapat panggilan lembaga antirasuah pada Kamis (26/8/2021). Namun, yang bersangkutan mangkir dalam pemanggilan tersebut.
"Tidak hadir dan tanpa konfirmasi kepada tim penyidik," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi Jumat (27/8/2021).
Tak hanya Dicky, dia berharap kepada semua pihak yang dipanggil sebagai saksi dalam kasus gratifikasi yang tengah diusut KPK untuk patuh sesuai hukum dengan memenuhi panggilan sesuai jadwal yang ditentukan.
Baca Juga: Periksa Eks Wakil Bupati, KPK Dalami Dugaan Pemberian Fee Proyek di Lampung Utara
"KPK mengingatkan kepada saksi-saksi yang tidak hadir dan tanpa keterangan maupun tidak mengkonfirmasi alasan ketidakhadirannya untuk bersikap kooperatif memenuhi panggilan Tim Penyidik untuk waktu yang akan ditentukan berikutnya," imbuhnya
Sebelumnya diberitakan, kekinian KPK sedang mengembangkan penyidikan terkait dugaan penerimaan gratifikasi di Pemkab Lampung Utara.
"KPK saat ini sedang melakukan kegiatan pengembangan penyidikan dugaan tindak pidana korupsi turut serta terkait penerimaan gratifikasi di Pemerintahan Kabupaten Lampung Utara," katanya dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (18/8/2021).
Kendati demikian, kata dia, untuk kronologi kasus dan pihak-pihak yang ditetapkan sebagai tersangka belum dapat diumumkan lembaganya saat ini.
"Kami pastikan akan dilakukan saat upaya paksa penangkapan dan atau penahanan terhadap tersangka," kata Ali.
Baca Juga: Mantan Wakil Bupati Lampung Utara Sri Widodo Diperiksa Kasus Gratifikasi
Sebagaimana kebijakan Pimpinan KPK saat ini bahwa pengumuman dan penetapan tersangka akan dilakukan bersamaan dengan penangkapan atau penahanan tersangka.