Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga menyinggung mengenai reformasi struktural yaitu adanya Undang Undang Cipta Kerja yang muaranya untuk membangun sebuah kecepatan.
Pemerintah juga telah membuat sistem perizinan elektronik Online Single Submission (OSS) guna memberikan kemudahan dan kecepatan dalam hal perizinan bagi UMKM.
Menurut Jokowi, melalui OSS ini UMKM bisa membuat Nomor Induk Berusaha (NIB) di mana saja dengan waktu yang lebih cepat.
"Sehingga usaha-usaha kecil, usaha-usaha mikro kita semuanya bisa menjadi sebuah usaha yang memiliki NIB dan itu akan memudahkan mereka untuk mengakses ke perbankan," kata Jokowi.
Selain itu, Kepala Negara juga menyampaikan mengenai Program Meekar yang merupakan pinjaman bagi usaha mikro dan telah ada sejak tahun 2016. Saat ini, nasabah dari Program Meekar mencapai 10,8 juta nasabah melebihi nasabah Grameen Bank sekitar 6 juta nasabah.
"Ini sebuah lompatan yang sangat cepat sekali yang kita harapkan ini akan memberikan dampak kenaikan tingkat pada usaha-usaha mikro di Tanah Air," tutur Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi menyebutkan bahwa dalam situasi pandemi Covid-19 ini, pemerintah membutuhkan dukungan dari berbagai pihak terutama para ekonom dalam rangka meningkatkan kembali pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
"Pemikiran, gagasan yang dapat di terapkan yang berbasis riset, berbasis evidence dan contoh-contoh praktis, resep-resep untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kita untuk bangkit kembali," kata Jokowi.
Kepala Negara pun meyakini bahwa dukungan dan ide dari para ekonom dapat membantu pemerintah dalam mencari solusi untuk melewati berbagai kesulitan selama masa pandemi.
Baca Juga: Telak! Mardani Kritik Setelah PAN Gabung ke Jokowi: Absolute Power Corrupt Absolutely
"Saya yakin dengan dukungan para ekonom yang siap memberikan ide dan gagasan-gagasan besarnya, ikut turun tangan menjadi bagian dari solusi. Kita pasti mampu melewati masa-masa yang sulit ini sambil mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk berlari kencang setelah kita bisa keluar dari krisis ini," tandasnya.