Klaim Kasus Covid-19 Turun, Jokowi Cerita Sempat Diminta Tim Epidemiolog Hati-hati

Kamis, 26 Agustus 2021 | 12:08 WIB
Klaim Kasus Covid-19 Turun, Jokowi Cerita Sempat Diminta Tim Epidemiolog Hati-hati
Klaim Kasus Covid-19 Turun, Jokowi Cerita Sempat Diminta Tim Epidemiolog Hati-hati. Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Foto Tangkapan Layar Youtube Indef)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan semua negara termasuk di Indonesia mengalami tekanan yang berat karena pandemi Covid-19. Namun ia bersyukur perkembangan kasus Covid-19 harian di Indonesia menunjukkan hasil yang membaik.

"Kita (Indonesia) dan juga negara-negara lain di dunia menghadapi tekanan yang berat. Alhamdulillah perkembangan kasus harian di negara kita membaik," ujar Jokowi dalam acara Sarasehan 100 Ekonom, Kamis (26/8/2021).

Diketahui, pada Rabu (25/8/2021), penambahan kasus harian Covid-19 yakni di angka 18.671 kasus. Kemudian sebanyak 33.703 orang yang sembuh dari Covid-19 dan kasus meninggal bertambah 1.041 kasus.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan di awal Februari 2021, kasus harian di Indonesia mencapai 12.864 per hari, bahkan melompat di angka 56.757 per hari pada 15 Juli 2021. Kenaikan kasus harian tersebut kata Jokowi karena adanya varian Delta.

Baca Juga: Resmi Gabung Koalisi Jokowi-Maruf, PAN Enggan Bahas Soal Jatah Kursi Menteri

"Kita ingat, kita di awal Februari kasus harian itu di angka 12.864 per hari. kemudian Februari, ke Maret, April, Mei, Juni bahkan di 14 Mei turun di 2.633/hari, tetapi karena varian Delta kemudian melompat naik dan di 15 juli sampai angka 56.757 per hari," ucap dia.

Jokowi mengungkapkan Tim Epidemiolog juga pernah mengingatkan dirinya untuk mewaspadai terkait prediksi kenaikan kasus yang bisa mencapai 80 ribu kasus,160 ribu kasus. Bahkan jika tidak ditangani dengan serius, kasus harian bisa mencapai 400 ribu kasus.

Ia bersyukur kasus Covid-19 harian kini di angka 18 ribu kasus menyusul kebijakan PPKM Darurat.

"Tim epidemiolog saat itu menyampaikan pada saya, "Pak hati-hati, karena ini bisa naik sampai 80 ribu, kemudian naik jadi 160 ribu, kalau tidak bisa kita hentikan bisa naik jadi 400 ribu", tapi alhamdulillah telah berada di titik penurunan sampai titik 56 ribu, kemarin kita berada di angka 18 ribu," tutur Jokowi. 

Kepala Negara menyebut pandemi Covid-19 telah memaksa untuk mengambil langkah-langkah yang luar biasa atau ekstaordinary, karena situasi krisis yang multidimensional. 

Baca Juga: Utang Negara Bisa Tembus Rp 10 Ribu Triliun, Eks Waketum Gerindra: Rakyat Harus Membayar

"Pandemi covid telah memaksa kami untuk mengambil langkah-langkah extraordinary, langkah-langkah luar biasa akibat situasi krisis yang multidimensional," tutur Jokowi. 

"Langkah-langkah yang tidak pernah kami ambil sebelumnya, bahkan tidak pernah kami pikirkan sebelumnya," sambungnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI