Gelombang Penungsi Afganistan Dikhawatirkan Picu Reaksi Populis Kanan

Rabu, 25 Agustus 2021 | 19:30 WIB
Gelombang Penungsi Afganistan Dikhawatirkan Picu Reaksi Populis Kanan
Amerika Serikat melakukan evakuasi dari Afganistan. [DW Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tatkala Amerika Serikat dan Eropa menggiatkan evakuasi dari Afganistan jelang berakhirnya tenggat waktu 31 Agustus, lembaga keamanan mewanti-wanti risiko keamanan di balik gelombang pengungsi.

Ribuan orang dilaporkan masih menyemuti halaman luar Bandar Udara Hamid Karsai di Kabul, Afganistan, Rabu (25/8/2021) pagi.

Sebagian besar merupakan penduduk Afganistan yang menunggu dievakuasi pasca invasi Taliban. Rekaman video menunjukkan penduduk memadati area di luar tembok bandara.

Sementara tentara NATO dan pasukan Taliban terlihat berjaga-jaga dalam jarak hanya beberapa meter satu sama lain.

Seorang juru bicara Taliban mengaku hanya mengizinkan warga dengan visa atau surat resmi untuk berkumpul di bandara.

Presiden AS Joe Biden, menegaskan akan menepati tenggat evakuasi yang berakhir pada 31 Agustus, sesuai kesepakatan dengan Taliban.

Padahal negara-negara Eropa, terutama Inggris, sempat melobi agar Washington mempertahankan pasukannya di bandara melampaui batas waktu.

"Laju evakuasi berjalan sesuai batas waktu 31 Agustus,” kata Biden dalam pidato keduanya sejak penaklukan Kabul hampir dua pekan lalu, Selasa (24/8).

Menyikapi keputusan Gedung Putih, Inggris mengumumkan akan menawarkan penerbangan evakuasi hingga "menit terakhir” di malam 31 Agustus.

Baca Juga: Poppy Land, Berapa Produksi Opium yang Dikuasai Taliban di Afganistan?

Sejauh ini pemerintah di London mengaku sudah mengungsikan semua warganya, termasuk yang berkewarganegaraan ganda, dari Afganistan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI