Penyebabnya yaitu virus H1N1 dengan gen yang berasal dari unggas. Virus ini pertama kali terdeteksi di AS pada seorang personel militer musim semi tahun 1918.
Pada pertengahan tahun 2009, H1N1 sempat kembali merebak dan WHO kembali menetapkan penyebaran virus ini sebagai pandemi. Setelah mereda, pada tanggal 10 Agustus 2010, WHO mengumumkan berakhirnya pandemi influenza H1N1.
3. Flu Asia (1957-1958)
Pada Februari 1957 silam, virus influenza A (H2N2) terdeteksi di Asia Timur dan segera memicu pandemi yang kemudian disebut Flu Asia. Virus H2N2 ini berasal dari virus flu burung A, di mana kasus pertamanya dilaporkan di Singapura pada Februari 1957, Hong Kong pada April 1957, dan di kota-kota pesisir di Amerika Serikat pada musim panas 1957.
Pandemi Flu Asia mengakibatkan sekitar 1,1 juta orang di seluruh dunia meninggal dunia, dan pada 1961, terjadi peningkatan infeksi di Afrika Selatan yang kemungkinan disebabkan oleh burung liar sebagai reservoir virus influenza A.
Pada 1966, FDA melisensikan amantadine, yaitu obat antivirus baru sebagai profilaksis (obat pencegahan) terhadap influenza A. Dan pada 1994, FDA menyetujui penggunaan Rimantadine yang berasal dari amantadine untuk mengobati influenza A.
4. Flu Hong Kong (1968)
Britannica mencatat, bahwa terjadi pandemi flu Hong Kong terdeteksi tahun 1968, di China pada Juli 1968. Pandemi ini disebabkan oleh virus influenza A (H3N2), dan juga merupakan pandemi flu ketiga yang terjadi pada abad ke-20. Infeksi virus H2N2 ini telah menewaskan satu juta orang di seluruh dunia dan menjadi pandemi flu pada 1968.
5. Kolera (1817)
Baca Juga: Krisis Covid-19 di Thailand: Akan Lebih Banyak Orang Meninggal di Rumah
Melansir Britannica, pada tahun 1817, wabah mematikan terjadi di Jessore, India, kemudian menyebar ke sebagian besar India, Burma (Myanmar), dan Ceylon (Sri Lanka). Lalu pada 1820, penyakit ini juga telah dilaporkan di Siam (Thailand), di Indonesia (di mana lebih dari 100.000 orang di Pulau Jawa meninggal), dan Filipina.