6 Contoh Pandemi Jadi Endemi yang Perlu Diketahui

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 25 Agustus 2021 | 19:13 WIB
6 Contoh Pandemi Jadi Endemi yang Perlu Diketahui
6 Contoh Pandemi Jadi Endemi yang Perlu Diketahui - Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Shvet)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia tengah menghadapi pandemi Covid-19 yang belum dapat dipastikan kapan berakhirnya. Namun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa kemungkinan pandemi Covid-19 ini akan berubah menjadi endemi pada tahun 2022 mendatang. Terlepas dari itu, anda perlu tahu contoh pandemi jadi endemi yang telah terjadi.

Sebelumnya, Anda juga perlu paham apa yang dimaksud dengan pandemi jadi endemi. Perbedaan pandemi dan endemi diketahui berdasarkan seberapa luas tingkat penyebaran penyakitnya.

Pandemi sendiri terjadi ketika peningkatan infeksi mendadak dari suatu penyakit, yang telah menyebar di beberapa negara atau benua, serta menjangkiti banyak orang. Sementara itu, endemi adalah kehadiran konstan atau prevalensi suatu penyakit atau infeksi yang biasa terjadi dalam suatu wilayah geografis.

Beberapa pandemi pada akhirnya bisa tertangani. Tetapi tetap saja bertahan di sebagian wilayah. Inilah mengapa akhirnya pandemi bisa berubah menjadi penyakit endemik. Berikut ini adalah adalah beberapa contoh pandemi jadi endemi yang terjadi di masa lampau.

Baca Juga: Krisis Covid-19 di Thailand: Akan Lebih Banyak Orang Meninggal di Rumah

1. Black Death (1346-1353)

Black Death atau wabah pes adalah pandemi yang mengakibatkan kematian sekitar 50 juta orang di seluruh dunia pada abad ke-14. Menurut para ilmuwan, wabah ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Yersinia pestis, dan juga telah menjadi pandemi selama sekitar 4 tahun.

Mengutip laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),  wabah yang menyebabkan Black Death ini mudah diobati dengan antibiotik dan tindakan pencegahan standar untuk mencegah infeksi. Setelah bisa tertangani, Black Death lalu menjadi epidemi di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan.

Sejak tahun 1990-an, sebagian besar kasus pada manusia terjadi di Afrika. Tiga negara yang mengalami endemi paling parah yaitu Republik Demokratik Kongo, Madagaskar, dan Peru.

2. Flu Spanyol (1918-1920)

Baca Juga: Gelombang Kedua Covid-19 di RI Sudah Lewat, Sri Mulyani Tenang

Mengutip laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), pandemi flu Spanyol dimulai pada tahun 1918. Dalam kurun waktu dua tahun, penyakit ini telah mengakibatkan lebih dari 50 juta kematian.

Penyebabnya yaitu virus H1N1 dengan gen yang berasal dari unggas. Virus ini pertama kali terdeteksi di AS pada seorang personel militer musim semi tahun 1918.

Pada pertengahan tahun 2009, H1N1 sempat kembali merebak dan WHO kembali menetapkan penyebaran virus ini sebagai pandemi. Setelah mereda, pada tanggal 10 Agustus 2010, WHO mengumumkan berakhirnya pandemi influenza H1N1.

3. Flu Asia (1957-1958)

Pada Februari 1957 silam, virus influenza A (H2N2) terdeteksi di Asia Timur dan segera memicu pandemi yang kemudian disebut Flu Asia. Virus H2N2 ini berasal dari virus flu burung A, di mana kasus pertamanya dilaporkan di Singapura pada Februari 1957, Hong Kong pada April 1957, dan di kota-kota pesisir di Amerika Serikat pada musim panas 1957.

Pandemi Flu Asia mengakibatkan sekitar 1,1 juta orang di seluruh dunia meninggal dunia, dan pada 1961, terjadi peningkatan infeksi di Afrika Selatan yang kemungkinan disebabkan oleh burung liar sebagai reservoir virus influenza A.

Pada 1966, FDA melisensikan amantadine, yaitu obat antivirus baru sebagai profilaksis (obat pencegahan) terhadap influenza A. Dan pada 1994, FDA menyetujui penggunaan Rimantadine yang berasal dari amantadine untuk mengobati influenza A.

4. Flu Hong Kong (1968)

Britannica mencatat, bahwa terjadi pandemi flu Hong Kong terdeteksi tahun 1968, di China pada Juli 1968. Pandemi ini disebabkan oleh virus influenza A (H3N2), dan juga merupakan pandemi flu ketiga yang terjadi pada abad ke-20. Infeksi virus H2N2 ini telah menewaskan satu juta orang di seluruh dunia dan menjadi pandemi flu pada 1968.

5. Kolera (1817)

Melansir Britannica, pada tahun 1817, wabah mematikan terjadi di Jessore, India, kemudian menyebar ke sebagian besar India, Burma (Myanmar), dan Ceylon (Sri Lanka). Lalu pada 1820, penyakit ini juga telah dilaporkan di Siam (Thailand), di Indonesia (di mana lebih dari 100.000 orang di Pulau Jawa meninggal), dan Filipina. 

WHO mencatat, bahwa kolera adalah infeksi diare akut yang disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi bakteri Vibrio cholerae. Para peneliti memperkirakan, bahwa setiap tahun ada sekitar 1,3 hingga 4,0 juta kasus, dan 21.000 hingga 143.000 kematian di seluruh dunia karena kolera. Meski demikian, kini kolera telah ditetapkan sebagai epidemi.

6. HIV/AIDS (1980an-sekarang)

Pada awal tahun 1980-an, sebelum HIV diidentifikasi sebagai penyebab AIDS, infeksinya diperkirakan hanya menyerang kelompok tertentu saja. Lalu pada November 1983, WHO mengadakan pertemuan pertama untuk menilai situasi AIDS global dan memprakarsai pengawasan internasional. 

WHO mencatatkan lebih dari 70 juta orang telah tertular infeksi HIV, dan sekitar 35 juta orang meninggal dunia. Sementara itu, sekitar 37 juta orang di seluruh dunia hidup dengan HIV, 22 juta di antaranya sedang dalam pengobatan. Melalui konferensi pers WHO, pada Rabu (24/2/2021) lalu, Dr. Ryan menyebutkan bahwa HIV sebagai salah satu jenis virus endemik.

Itulah beberapa contoh pandemi jadi endemi yang terjadi di masa lampau. Semoga pandemi covid-19 ini dapat segera berakhir.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI