Suara.com - Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya mengatakan, bahwa kemungkinan para petinggi partai politik koalisi dikumpulkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana petang ini untuk membahas seputar ramainya isu usai pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI. Terlebih soal isu amandemen terbatas UUD 1945 yang ramai diperbincangkan.
Awalnya, Willy mengatakan, pertemuan ini merupakan rutin dilakukan, namun kemungkinan ada dua konteks yang akan jadi pembahasan. Pertama, konteks bagaimana partai koalisi ikut dalam penanganan pandemi Covid-19.
"Yang kedua, pasca pidato presiden sendiri sidang MPR kemarin, mungkin ada beberapa yang mungkin perlu didalami satu sama lain karena masih sahut-sahutan di media kan, tentu ini butuh didalami, butuh dirapatkan secara lebih bulat lah bahasa saya khusus tentang amandemen UUD di sana ada Pokok-Pokok Haluan Negara," kata Willy kepada wartawan, Rabu (25/8/2021).
Menurut Willy, memang pembahasan wacana amandemen menjadi ramai usai Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyinggung dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR RI. Ia tak mempungkiri kalau amandemen perlu dukungan semua pihak.
Baca Juga: Ini 7 Kejadian Unik dan Bersejarah Saat Presiden Jokowi Berkunjung di Kaltim
"Kalau itu Nasdem nolak, butuh metodologi yang komprehensif, beberapa partai lain juga nolak. Dari pada sahut-sahutan lebih baik duduk bersama," tuturnya.
Willy mengatakan, jika maksud pertemuan tersebut memang benar untuk membahas isu amandemen, maka hal itu sudah baik dilakukan Jokowi. Menurutnya, dengan begitu menghindari miskomunikasi antara sesama partai koalisi.
Sementara ketika disinggung soal reshuffle, Willy merasa tak yakin. Ia menilai jika pertemuan itu dikakukan untuk reshuffle kabinet maka hanya ketua umum partai politik saja yang akan diajak bicara.
"Saya enggak tahu ya, kalau reshuffle pasti sama ketua umum ya, dan itu pasti poinnya bukan dialog seperti ini biasanya pak Jokowi. Kalau reshuffle itu pak Jokowi langsung momentum marking aja, langsung kepada ketua umum yang bersangkutan, tapi dialog seperti ini agak tabu lah ya. Kan ini lebih banyak agenda bersama," tandasnya.
Pertemuan Parpol
Baca Juga: Setelah Diresmikan Presiden Jokowi, Tol Balsam Gratis Selama Dua Minggu
Sebelumnya, Presiden Jokowi disebut akan melakukan pertemuan dengan para petinggi Partai Politik koalisi pemerintahan di Istana, pada Rabu, petang ini. Jajaran parpol yang akan dikumpulkan Jokowi yakni dari mulai ketua umum hingga para sekretaris jenderal.
Hal itu dibenarkan langsung oleh Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem, Johnny G Plate saat dihubungi Suara.com lewat aplikasi pesan singkat, Rabu siang. Menurutnya, pertemuan tersebut hanya pertemuan reguler biasa.
"Pertemuan reguler antara Presiden dan pimpinan parpol koalisi Ketum dan Sekjend," kata Johnny.
Kendati begitu, Johnny tak menjelaskan secara rinci terkait maksud pertemuan tersebut dilakukan. Termasuk pembahasan apa yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut.
Johnny hanya menegaskan, bahwa pertemuan tersebut pertemuan reguler. Ia mengungkapkan, hanya jajaran Ketua Umum dan Sekjend parpol yang akan dikumpulkan dalam pertemuan tersebut.
Suara.com sudah mencoba melakukan konfirmasi ke sejumlah petinggi parpol koalisi pemerintahan lainnya hanya saja belum ada yang memberikan responsnya.
Nasdem sendiri merupakan parpol yang berada dalam koalisi pemerintahan bersama dengan PDIP, Golkar, PKB, PPP, dan Gerindra. Sementara itu di luar parpol yang tak lolos di parlemen ada parpol Hanura, PSI, Perindo dan PBB.