Pemerintah Mau Gelar Vaksinasi Booster Berbayar Tahun Depan, Satu Kali Suntik Rp100 Ribu

Rabu, 25 Agustus 2021 | 15:53 WIB
Pemerintah Mau Gelar Vaksinasi Booster Berbayar Tahun Depan, Satu Kali Suntik Rp100 Ribu
Pemerintah Mau Gelar Vaksinasi Booster Berbayar Tahun Depan, Satu Kali Suntik Rp100 Ribu. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (ANTARA/Devi Nindy)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa pemerintah berencana membuka pemberian vaksin dosis ketiga tau booster pada awal tahun 2022. Tentunya pemberian booster itu melihat dengan capaian target vaksinasi.

"Rencananya kapan pemerintah akan melakukan suntik ketiga, kalau kita semakin cepat kita harapkan mungkin di Januari sudah bisa selesai semua di awal tahun depan, kita sudah mulai melakukan suntik ketiga," kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Rabu (25/8/2021).

Budi menyampaikan sebagaimana hasil diskusi dengan Presiden Jokowi bahwa keputusan untuk pembiayaan vaksin dosis ketiga tersebut hanya diperuntukan bagi penerima bantuan iuran (PBI) Jaminan Kesehatan. Di luar itu, ada skema pembiayaan secara mandiri bagi masyarakat yang ingin mendapatkan booster.

"Sudah diputuskan oleh beliau (presiden) bahwa yang ke depan yang akan dibayari negara kemungkin besar hanya PBI saja. Sedangkan yang lainnya kalau toh biayanya juga tidak terlalu mahal akan dimasukkan  ke skema yang umum. Bisa beli langsung dari diri sendiri atau juga bisa melalui mekanisme BPJS," kata Budi.

Baca Juga: Ikut Vaksinasi Massal di PTIK, Warga Bisa Dapat Voucher Alfamart Rp100 Ribu

Sehingga dengan demikian lanjut Menkes harga suntikan kemungkinan berada di kisaran Rp100 ribuan untuk satu kali suntik.

"7 dolar atau 8 dolar satu kali suntik itu bisa atau sekitar gak sampai Rp100 ribu ya atau sekitar Rp 100 ribuan itu bisa langsung dilakukan oleh yang bersangkutan. Dan menurut pendapat saya kita akan juga buka secara terbuka vaksin-vaksin yang masuk," ujar Budi.

"Sehingga rakyat yang ingin mendapatkan booster bisa memilih, yang memiliki uang mau menyuntik Rp 100 ribu atau Rp150 ribu bisa memilih. Sedangkan yang memang PBI kita bisa lakukan subsidinya lewat BPJS," kaya Budi.

Sebelumnya, dalam rapat yang sama, Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia Slamet Budiarto juga mengusulkan adanya booster. Hal itu mengingat antibodi vaksin yang kemungkinan mengalami penurunan.

"Kami usulkan juga ada skenario kedua apabila itu tidak tercapai. Sehingga yang bulan Januari, Februari, Maret, April (sudah divaksin) perlu dilakukan booster. Karena antibiodinya sudah turun," kata Slamet.

Baca Juga: Bangga, Indonesia Peringkat Enam Dunia Jumlah Orang yang Divaksinasi Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI