Komnas KIPI Ungkap Sejumlah Efek Vaksin Moderna di Indonesia

Rabu, 25 Agustus 2021 | 12:08 WIB
Komnas KIPI Ungkap Sejumlah Efek Vaksin Moderna di Indonesia
Petugas medis Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) memperlihatkan vaksin Moderna untuk tenaga kesehatan di Banda Aceh, Aceh, Senin (9/8/2021). . ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof Hindra Irawan Satari mengungkapkan, beberapa tenaga kesehatan (nakes) mengalami KIPI setelah disuntik Vaksin Moderna.

Dia membeberkan, sebagian nakes mengalami demam, nyeri lokal, sakit kepala, nyeri otot, mual, bengkak, menggigil, sesak, pusing, ngantuk, lemas, kemerahaan di tempat suntikan, ruam, batuk, diare, pegal, gatal, kejang, jantung berdebar, pendarahan di tempat suntikan, hingga nyeri ulu hati.

Namun kejadiannya lebih sedikit daripada nakes yang tetap sehat dan tidak mengalami KIPI usai disuntik Vaksin Moderna.

"Proporsinya kecil sekali, jadi katakanlah demam itu dari laporan yang masuk 250 per 1250 (20 persen), yang nyeri lokal 200 banding 1250, sakit kepala 179 banding 1250, nyeri sendi 160 banding 1250, terus yang lain 75 banding 1250," katanya saat dihubungi Suara.com pada Rabu (25/8/2021).

Baca Juga: Vaksinasi Massal di Islamic Centre Batal, BPIC: Bukan Moderna Tapi Astrazeneca, Itu Haram!

"Jadi sebenarnya lebih banyak yang tidak mengeluh, proporsinya sangat rendah, lebih banyak lagi tidak demam, tidak lemas, dan masih bisa kerja," katanya.

Dia juga menegaskan, kejadian-kejadian tersebut masih tergolong ringan dan aman untuk terus dilakukan vaksinasi dengan Vaksin Moderna.

"Itu kan reaksi radang, reaksi tubuh karena ada benda asing dimasukan terus membentuk antibodi, memang gejalanya seperti itu muncul di beberapa orang, karena sensitivitas setiap orang juga berbeda beda,, paling satu-dua hari hilang," tuturnya.

Pun dia juga menyebut, jika mengalami KIPI, seseorang cukup beristirahat untuk memberikan waktu kepada tubuh untuk beradaptasi dengan vaksin, atau bisa menggunakan obat jika gejalanya muncul.

"Obat itu untuk mengurangi gejala, diberikan bila ketika ada gejalanya, namun tidak dianjurkan minum obat untuk pencegahan, jadi kalau ada gejala baru dikasih obat, jadi tidak minum obat sebelum disuntik, tidak perlu," jelas Prof Hindra.

Baca Juga: Hits Health: Vaksin Moderna Hanya untuk Nakes, Bahaya Varian Covid-22

Diketahui, penyuntikkan Vaksin Moderna sebagai booster untuk tenaga kesehatan sudah dimulai beberapa pekan terakhir, dan kini mulai akan disuntikkan kepada masyarakat umum yang belum pernah divaksin dan khususnya bagi penderita penyakit autoimun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI