Suara.com - Unjuk rasa yang digelar Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) KK Jakarta & Forum Rakyat Indonesia Untuk West Papua (FRI-WP) diwarnai dengan ujaran rasial dari massa tandingan yang diduga berasal dari organisasi kemasyarakatan alias ormas.
Awalnya para pendemo dari AMP KK dan FRI-WP menggelar aksi unjuk rasa di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Selasa (24/8/2021) untuk menuntut pembebasan Juru Bicara Internasional Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Viktor F Yeimo.
Namun, saat unjuk rasa berlangsung, hadir juga sekelompok orang dari ormas tertentu yang berteriak-teriak rasis kepada kelompok AMP KK dan FRI-WP. Berdasarkan pantauan Suara.com, terdengar beberapa teriakan dari massa tandingan yang bernada rasis.
"Udah mandi dulu, mandi," kata salah satu orang dari massa tandingan.
Kemudian ditimpali lagi oleh oknum lainnya, dengan meneriakkan kalimat, 'Bau Busuk.'
Tak hanya itu, mahasiwa Papua juga diteriaki kalimat dengan sebutan, 'pengkhianat.' Bahkan terdengar kalimat bermakna rasis.
"Ayo orang hutan kembali," teriaknya.

Aparat kepolisian yang berjaga tetap berupaya untuk menertibkan massa tandingan itu. Sementara itu, pendemo asal Papua sempat terpancing namun langsung diredam oleh kepolisian.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan massa dari mahasiswa Papua akhirnya dibubarkan aparat kepolisian, mereka dipaksa untuk meninggalkan lokasi. Satu per satu mereka digiring masuk ke mobil tahanan untuk diantarkan pulang.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Pemuda RI Culik Turis Nigeria Gegara Rasisme Orang Kulit Hitam?
Kapolsek Metro Gambir, AKBP Kade Budiyarta mengatakan, mereka dibubarkan karena menyebabkan kerumunan, mengingat PPKM Level 3 yang masih berlaku di Jakarta.