Suara.com - Seorang pendeta di Zambia, Afrika tewas setelah ia mengubur dirinya hidup-hidup. Menyadur Mwakilishi Selasa (24/08), aksinya diduga terinspirasi oleh Yesus Kristus.
Pendeta James Sakara dari Gereja Sion di kota Chidiza mengira, ia bisa bangkit setelah tiga hari terkubur, layaknya kebangkitan Yesus.
Sesuai instruksi, para pengikutnya mengubur ia hidup-hidup setelah meyakinkan mereka bahwa ia akan bangkit lagi.
"Kamu semua yang kurang percaya, kubur Sakara ini yang kamu lihat sekarang dan dia akan bangkit dari kematian dan menghirup paru-parunya yang bebas penuh lagi!"
Baca Juga: 7 Fakta Sementara Terungkap Mayat dalam Ubin Rumah: Dikubur Hidup-hidup?
Mengenakan gaun putih, sepasang sandal kulit, dengan tangan diikat, pendeta itu dikubur dalam kondisi masih bernapas di kuburan dangkal oleh tiga anggota gereja.
Sepertinya, apa yang diyakini pendeta 22 tahun itu meleset karena ketika mereka menggali kuburnya tiga hari kemudian, ia ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Laporan menunjukkan bahwa gaun kotor Sakara ditutupi dengan lendir dan darah yang mengindikasikan ia berjuang sampai napas terakhir.
Polisi dilaporkan menangkap salah satu pria yang mengubur pendeta hidup-hidup sementara dua tersangka lainnya masih buron.
Sakara meninggalkan seorang istri yang sedang hamil. Ia kemudian dimakamkan di wismanya.
Baca Juga: Diduga Mati karena Lemas, Mayat Pria di Rumah Nunung Dikubur Hidup-hidup?