Perjuangan Pencari Suaka yang Kini di Jakarta: Nggak Ada Masa Depan Saya di Sini

Siswanto Suara.Com
Selasa, 24 Agustus 2021 | 16:16 WIB
Perjuangan Pencari Suaka yang Kini di Jakarta: Nggak Ada Masa Depan Saya di Sini
Pengungsi Afghanistan menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung UNHCR, Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (24/8/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa pencari suaka demonstrasi di depan gedung UNHCR, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (24/8/2021). Aksi tersebut mendapat penjagaan dari aparat kepolisian.

Mereka menunjukkan poster-poster berisi aspirasi. Di antaranya bertuliskan: "is 7 years short time for single refugees?" Poster yang lain bertuliskan: "We gather here for ask resettlement." 

Demonstrasi tak hanya dilakukan orang dewasa, anak-anak juga ikut. Mereka berkumpul di trotoar depan kantor UNHCR.

Sebagian besar pencari suaka tetap mengenakan masker untuk menghindari penularan Covid-19. 

Baca Juga: Cerita Perempuan Aktivis Inggris Berupaya Selamatkan Wanita Afganistan

Pencari suaka yang unjuk rasa bukan yang sebelumnya sudah ditempatkan di gedung eks Kodim, Kalideres, Jakarta Barat.

Mereka pengungsi yang berasal dari sejumlah negara, seperti Afganistan dan Sudan.

Tuntutan

Tuntutan utama aksi tersebut meminta UNHCR segera memindahkan para pencari suaka yang sekarang berada di Indonesia ke negara ketiga.

Seorang pencari suaka bernama Muhammad Ali (31) mengaku sudah mengungsi di Indonesia sejak 2014.

Baca Juga: Ketakutan dan Keputusasaan Perempuan Afganistan di Bawah Kuasa Taliban

Namun sejak itu sampai sekarang, dia tidak mendapatkan kepastian kapan dipindahkan ke pemukiman permanen di negara ketiga, seperti Amerika Serikat, Australia, dan Kanada.

Ali mengaku sudah memiliki dokumen lengkap. Dia mengatakan sudah memenuhi syarat untuk dipindahkan ke negara ketiga.

Sedangkan pengungsi bernama Sodiqh (27) mengatakan sudah enam tahun berada di Jakarta.

"Saya mau di settlement dengan negara lain ya, karena sudah enam tahun di sini," ujar Sodiqh dalam laporan Suara.com.

Dia merasa sudah terlalu lama menunggu suaka dari UNHCR.

Dengan keadaannya yang seperti sekarang, dia tidak bisa bekerja atau menikah  karena bukan warga negara Indonesia. 

"Nggak ada masa depan saya di sini. Saya di sini nggak bisa kerja, nggak bisa apa-apa," kata dia.

Di Jabodetabek, kata Ali, tak kurang dari 2.000 pencari suaka. Mayoritas pengungsi sudah tinggal di Indonesia di atas dua tahun, bahkan ada yang sudah 11 tahun.

Jumlah pencari suaka yang sekarang bertahan di Indonesia, kata Ali, secara keseluruhan tak kurang dari 8.000 orang.

Aparat keamanan menanggapi aksi dengan meminta mereka yang berkerumun di depan kantor UNHCR segera bubar karena sekarang Jakarta masih PPKM level 3. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI