Suara.com - Baku tembak singkat meletus di satu gerbang menuju Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul di mana pasukan sedang membantu evakuasi darurat warga yang akan keluar dari Afghanistan.
Menyadur CNBC Selasa (24/08), pihak militer AS mengatakan tidak ada pasukan koalisi Amerika dalam peristiwa itu.
Kapten Angkatan Laut William Urban, juru bicara Komando Pusat AS mengatakan insiden itu dimulai ketika seorang yang tidak dikenal menembaki pasukan keamanan Afghanistan.
“Orang-orang Afghanistan membalas tembakan, sesuai dengan hak mereka untuk membela dir, begitu juga pasukan AS dan koalisi,” katanya, menambahkan satu anggota Afghanistan tewas dan beberapa orang terluka.
Baca Juga: Ramalan Osama bin Laden tentang Joe Biden Terungkap, Bawa AS Menuju Krisis
“Yang terluka dirawat di rumah sakit lapangan terbang dan dilaporkan dalam kondisi stabil. Belasungkawa kami sampaikan kepada rekan satu tim dan orang-orang terkasih dari tentara Afghanistan yang gugur,” tambahnya.
Seminggu terakhir di bandara Kabul menghasilkan gambaran kepanikan dan keputusasaan saat para ibu menyerahkan bayi mereka kepada tentara asing melalui dinding kawat berduri.
Warga sipil Afghanistan terlihat berpegangan pada pesawat saat mereka lepas landas dalam upaya putus asa untuk melarikan diri dari negara mereka sejak Taliban mengambil alih.
Pentagon mengatakan pekan lalu bahwa militer AS tidak dapat memastikan perjalanan yang aman bagi orang Amerika ke bandara Kabul, meskipun beberapa ribu pasukan sekarang berada di darat.
Kedutaan Besar AS di Afghanistan pada hari Sabtu memperingatkan warga Amerika untuk tidak melakukan perjalanan ke bandara karena ancaman keamanan di luar gerbang.
Baca Juga: Bantu Evakuasi, Joe Biden Ungkap Pasukan AS akan Tinggal Lebih Lama di Afghanistan
Pada hari Minggu Biden mengaktifkan Armada Udara Cadangan Sipil, sebuah program yang jarang digunakan di mana Pentagon memerintahkan maskapai sipil untuk menyediakan pesawat agar evakuasi berjalan cepat.
Ada 18 pesawat dari enam maskapai yang diaktifkan untuk misi ini sementara pemerintah ASmempertimbangkan untuk memperpanjang batas waktu penarikan pasukan secara keseluruhan yang berakhir 31 Agustus, tambah Biden.
“Harapan kami tidak perlu diperpanjang, tapi saya kira akan ada diskusi sejauh mana prosesnya,” katanya.
Tetapi Taliban tidak akan memperpanjang batas waktu 31 Agustus, menurut laporan Reuters yang mengutip dua sumber anonim Taliban.